لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ ( البلد: ١ )
Lā 'Uqsimu Bihadhā Al-Baladi. (al-Balad 90:1)
Artinya:
Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah), (QS. [90] Al-Balad : 1)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Aku bersumpah dengan negeri ini, yakni kota Mekah, kota kelahiran Nabi dan kota suci umat Islam.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini secara harfiah terjemahannya, "Aku tidak bersumpah dengan negeri ini." Kata "tidak" (lA) dalam ayat itu berfungsi menguatkan, karena itu maksudnya, "Aku benar-benar bersumpah dengan negeri ini." Atau ayat itu dibaca, "Tidak! Aku bersumpah dengan negeri ini," yang juga bermakna menekankan.
Allah bersumpah dengan kota Mekah, tempat di mana terdapat Ka'bah yang dituju oleh manusia dari segala penjuru semenjak didirikan oleh Nabi Ibrahim sampai sekarang untuk melaksanakan ibadah haji. Di samping itu, kota ini juga menjadi pusat perdagangan semenjak lama sekali. Karena didatangi setiap tahun dari segenap penjuru itu, maka kota itu dinamai juga Ummul-Qura (Induk Negeri-negeri). Kota itu makmur sekalipun sekelilingnya padang pasir.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Ini merupakan sumpah dari Allah Swt. dengan menyebut Mekah Ummul Qura dalam keadaan halal bagi orang yang bertempat tinggal di dalamnya. untuk mengingatkan keagungan kedudukan kota Mekah disaat penduduknya sedang melakukan ihram.
Khasif telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah). (Al-Balad: 1) Sumpah ini bukanlah sanggahan terhadap mereka; Allah Swt. hanya bersumpah dengan menyebut nama kota ini (Mekah).
Syabib ibnu Bisyr telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini. (Al-Balad: 1) Yakni kota Mekah. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini. (Al-Balad: 2) Yaitu engkau Muhammad, diperbolehkan bagimu melakukan peperangan di dalamnya.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair, Abu Saleh, Atiyyah, Ad-Dahhak, Qatadah, As-Saddi, dan Ibnu Zaid. Mujahid mengatakan bahwa apa saja yang engkau peroleh darinya, dihalalkan bagimu.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini. (Al-Balad: 2) Maksudnya. engkau boleh tinggal di kota ini tanpa dibebani rasa dosa ataupun halangan.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa Allah Swt. menghalalkannya bagi Nabi Swt. dalam sesaat dari siang hari.
Makna dari apa yang dikatakan oleh mereka sehubungan dengan hal ini memang telah disebutkan di dalam hadis yang telah disepakati kesahihannya, yaitu:
"إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، فَهُوَ حَرَامٌ بحُرمَة اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، لَا يُعضَد شَجَرُهُ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ. وَإِنَّمَا أُحِلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ، وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كحرمتها بالأمس، ألا فليبلغ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ"
Sesungguhnya kota ini telah diharamkan (disucikan) oleh Allah di hari Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini menjadi kota yang suci karena disucikan oleh Allah sampai hari kiamat nanti. Pepohonannya tidak boleh ditebang dan tetumbuhannya tidak boleh dicabuti. Dan sesungguhnya kota ini dihalalkan bagiku hanya dalam sesaat dari siang hari. kemudian kesuciannya kembali lagi di hari ini sebagaimana kesuciannya di hari sebelumnya. Ingatlah. hendaklah orang yang hadir menyampaikan (berita ini) kepada orang yang tidak hadir.
Dalam lafaz lain disebutkan:
فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّص بِقِتَالِ رَسُولِ اللَّهِ فَقُولُوا: إِنَّ اللَّهَ أَذِنَ لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ"
Maka jika ada seseorang yang menghalalkan kesuciannya karena Rasulullah pernah melakukan peperangan (di dalamnya). maka katakanlah, bahwa sesungguhnya Allah hanya memberi izin kepada Rasul-Nya dan tidak memberi izin bagimu!
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sungguh) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah mengandung makna Taukid (Aku bersumpah dengan kota ini) yakni kota Mekah.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
[[90 ~ AL-BALAD (KOTA) Pendahuluan: Makkiyyah, 20 ayat ~ Allah bersumpah demi tanah suci, Mekah, tempat Nabi Muhammad saw. lahir dan besar, juga merupakan tempat yang sangat dicintainya. Selain itu, Allah juga bersumpah demi bapak dan anaknya. Sebab, melalui bapak dan anak itu, Allah menjaga keberadaan dan kelangsungan hidup manusia. Bunyi sumpah yang disebutkan itu adalah bahwa manusia diciptakan dalam keadaan sulit dan susah payah. Tetapi kemudian ia berubah menjadi sombong dan menganggap bahwa kekuasaannya tidak tertandingi, serta menganggap bahwa ia telah memiliki harta sangat banyak yang dikeluarkannya untuk memuaskan hawa nafsunya. Setelah itu Allah menghitung segala yang dikaruniakan kepadanya, yang memudahkannya untuk mengetahui jalan-jalan petunjuk dan melampaui segala kesulitan, agar menjadi penghuni surga, yaitu golongan kanan, dan menjauhi segala yang menjadikannya termasuk golongan kiri, yaitu orang-orang yang dicampakkan ke neraka yang pintu-pintunya kemudian ditutup.]] Aku benar-benar bersumpah demi kota suci Mekah.