وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ( الأعلى: ١٥ )
Wa Dhakara Asma Rabbihi Faşallaá. (al-ʾAʿlā 87:15)
Artinya:
dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (QS. [87] Al-A'la : 15)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
dan mengingat nama Tuhannya setiap waktu, baik lapang maupun sempit, lalu dia menunaikan salat dengan khusyuk dan sempurna sebagai tanda penghambaanya kepada Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan bahwa orang yang beruntung, yaitu terhindar dari siksa akhirat, adalah orang yang bersih, beriman kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, serta percaya kepada yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.
Bila terlintas dalam hatinya dan ia ingat sifat-sifat Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, maka ketika itu pula ia tunduk kepada kekuasaan-Nya lalu sujud melakukan salat. Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. (al-Anfal/8: 2)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
{وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى}
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 15)
Yakni dia mendirikan salat tepat pada waktunya masing-masing karena mengharapkan rida Allah dan taat kepada perintah-Nya serta merealisasikan syariat-Nya.
Sehubungan dengan hal ini Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan bahwa:
telah menceritakan kepada kami Abbad ibnu Ahmad Al-Azrami, telah menceritakan kepada kami pamanku Muhammad ibnu Abdur Rahman dari ayahnya dari Ata ibnus Sa’ib dari Abdur Rahman ibnu Sabit dari Jabir ibnu Abdullah dari Nabi Saw. sehubungan dengan firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). (Al-A'la: 14) Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang mengakui bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan tidak mengakui adanya sekutu-sekutu (bagi-Nya) dan mengakui bahwa diriku adalah utusan Allah (itulah makna yang dimaksud oleh ayat). dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 15) Rasulullah Saw. bersabda: yakni mengerjakan salat lima waktu dan memeliharanya serta memperhatikannya.
Perawi mengatakan bahwa tiada yang diriwayatkan melalui Jabir kecuali melalui jalur ini.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan salat di sini adalah salat lima waktu. Demikianlah menurut pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanya Amr ibnu Abdul Hamid Al-Aili, telah menceritakan kepada mereka Marwan ibnu Mu'awiyah dari Abu Khaldah yang telah mengatakan, bahwa ia masuk menemui Abul Aliyah, lalu Abul Aliyah mengatakan kepadanya.”Jika besok hari kamu berangkat menuju ke salat hari raya maka mampirlah kepadaku." Kemudian aku (perawi) mampir kepadanya dan ia berkata, "Apakah engkau telah makan sesuatu?." Aku menjawab, "Ya." Ia berkata, "Kalau begitu aku akan menyajikan air minum kepadamu". Aku menjawab, 'Baiklah."
Lalu ia berkata, "Ceritakanlah kepadaku apa yang telah engkau lakukan terhadap zakatmu." Aku menjawab, "Aku telah menyalurkannya." Ia berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud menanyakan hal berikut kepadamu," kemudian ia membaca firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 14-15)
Dan ia mengatakan, "Sesungguhnya penduduk Madinah memandang bahwa tiada sedekah yang lebih baik daripada mengerjakan salat dan memberi minum."
Dan sesungguhnya kami telah meriwayatkan dari Amirul Mu’minin Umar ibnu Abdul Aziz, bahwa dia selalu menganjurkan orang-orang untuk mengeluarkan zakat fitrah dan membaca firman-Nya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri , (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 14-15)
Abul Ahwas' mengatakan bahwa apabila seseorang di antara kamu kedatangan seseorang yang meminta-minta sedangkan dia hendak menunaikan salat, hendaklah dia mendahulukan zakatnya sebelum mengerjakan salatnya, karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 14-15)
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini: Sesungguhnya beruntunglah orang yang memberslhkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (Al-A'la: 14-15) Yakni menzakati harta bendanya dan membuat rida Penciptanya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan dia ingat nama Rabbnya) seraya mengagungkan-Nya (lalu dia salat) maksudnya, mengerjakan salat lima waktu, hal ini merupakan perkara akhirat; akan tetapi orang-orang kafir Mekah berpaling daripadanya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan mengingat nama Sang Penciptanya dengan hati dan lidahnya, lalu ia mengerjakan salat dengan penuh kekhusyukan dan kepatuhan.