Wa 'Idhā Tutlaá `Alayhim 'Āyātunā Qālū Qad Sami`nā Law Nashā'u Laqulnā Mithla Hādhā 'In Hādhā 'Illā 'Asāţīru Al-'Awwalīna.
Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat seperti ini), jika kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini. (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”
Wa 'Idh Qālū Al-Lahumma 'In Kāna Hādhā Huwa Al-Ĥaqqa Min `Indika Fa'amţir `Alaynā Ĥijāratan Mina As-Samā'i 'Aw A'tinā Bi`adhābin 'Alīmin.
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”
Wa Mā Kāna Allāhu Liyu`adhdhibahum Wa 'Anta Fīhim Wa Mā Kāna Allāhu Mu`adhdhibahum Wa Hum Yastaghfirūna.
Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.
Wa Mā Lahum 'Allā Yu`adhdhibahum Allāhu Wa Hum Yaşuddūna `An Al-Masjidi Al-Ĥarāmi Wa Mā Kānū 'Awliyā'ahu 'In 'Awliyā'uuhu 'Illā Al-Muttaqūna Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna.
Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi (orang) untuk (mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Wa Mā Kāna Şalātuhum `Inda Al-Bayti 'Illā Mukā'an Wa Taşdiyatan Fadhūqū Al-`Adhāba Bimā Kuntum Takfurūna.
Dan salat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
'Inna Al-Ladhīna Kafarū Yunfiqūna 'Amwālahum Liyaşuddū `An Sabīli Allāhi Fasayunfiqūnahā Thumma Takūnu `Alayhim Ĥasratan Thumma Yughlabūna Wa Al-Ladhīna Kafarū 'Ilaá Jahannama Yuĥsharūna.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,
Liyamīza Allāhu Al-Khabītha Mina Aţ-Ţayyibi Wa Yaj`ala Al-Khabītha Ba`đahu `Alaá Ba`đin Fayarkumahu Jamī`āan Fayaj`alahu Fī Jahannama 'Ūlā'ika Hum Al-Khāsirūna.
agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Qul Lilladhīna Kafarū 'In Yantahū Yughfar Lahum Mā Qad Salafa Wa 'In Ya`ūdū Faqad Mađat Sunnatu Al-'Awwalīna.
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).”
Wa Qātilūhum Ĥattaá Lā Takūna Fitnatun Wa Yakūna Ad-Dīnu Kulluhu Lillāhi Fa'in Antahaw Fa'inna Allāha Bimā Ya`malūna Başīrun.
Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Wa 'In Tawallaw Fā`lamū 'Anna Allāha Mawlākum Ni`ma Al-Mawlaá Wa Ni`ma An-Naşīru.
Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.