وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِهٖ وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًاۚ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ ( الأعراف: ٨٦ )
Wa Lā Taq`udū Bikulli Şirāţin Tū`idūna Wa Taşuddūna `An Sabīli Allāhi Man 'Āmana Bihi Wa Tabghūnahā `Iwajāan Wa Adhkurū 'Idh Kuntum Qalīlāan Fakaththarakum Wa Anžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mufsidīna. (al-ʾAʿrāf 7:86)
Artinya:
Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. [7] Al-A'raf : 86)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
"Dan di samping jangan merusak di muka bumi, janganlah juga kamu duduk sengaja memotong di setiap jalan menuju Nabi Syuaib, dengan maksud menakut-nakuti orang-orang yang melewatinya dengan ancaman pembunuhan dan terus-menerus menghalang-halangi orangorang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya dari jalan yang lurus dengan mencari-cari dalih atau kelemahannya untuk menanamkan keraguan terhadap Allah. Ingatlah masa lalumu ketika kamu dahulunya berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu dengan mengembangbiakkan keturunanmu dan memberi rezeki yang banyak. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan dari umat dan suku sebelummu, seperti kaum 'Ad dan Samud, sebagai pelajaran agar kamu tidak mengalami nasib serupa."