Firman Allah Swt.:
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat.
Doa tersebut merupakan permohonan untuk dihindarkan dari hal-hal yang dilarang, sedangkan doa berikut ini memohon untuk kesuksesan dalam meraih tujuan, yaitu firman-Nya:
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat.
Maksudnya, putuskanlah dan tetapkanlah bagi kami kebaikan di dunia dan akhirat. Mengenai pengertian kebaikan, telah dijelaskan di dalam tafsir surat Al Baqarah.
...sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.
Yaitu kami bertobat dan kembali serta berserah diri kepada Engkau. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Abul Aliyah, Ad-Dahhak, Ibrahim At-Taimi, As-Saddi, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, begitu pula menurut pengertian bahasanya.
Allah Swt. menjawab apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Itu hanyalah cobaan dari Engkau.), hingga akhir ayat.
Yaitu dengan jawaban pada ayat selanjutnya:
Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maksudnya, Aku melakukan apa saja yang Aku kehendaki, dan Aku putuskan apa pun yang Aku sukai, karena hikmah dan keadilan dalam semuanya itu adalah milik-Ku semata. Tidak ada Tuhan selain Dia.
Firman Allah Swt.:
...dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Ayat ini merupakan suatu ayat yang besar peliputan dan keumuman maknanya, sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam menceritakan perihal para malaikat penyangga Arasy. Mereka mengatakan:
Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu. (Al-Mu’min: 7)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Jariri, dari Abu Abdullah Al-Jusyami, telah menceritakan kepada kami Jundub —yaitu Ibnu Abdullah Al-Bajali r.a.— yang menceritakan bahwa seorang Arab Badui datang, lalu mengistirahatkan unta kendaraannya dan menambatkannya. Lalu ia salat di belakang Rasulullah SAW, setelah salam dari salatnya, maka lelaki Badui itu mendatangi unta kendaraannya dan melepaskan tambalannya, lalu menaikinya, kemudian ia berdoa, "Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau sertakan seorang pun dalam rahmat kami." Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Bagaimanakah pendapat kalian tentang orang ini, dia atau untanyakah yang sesat, tidakkan kalian dengar apa yang dikatakannya?" Mereka menjawab, "Ya, kami mendengarnya." Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya engkau telah membatasi rahmat yang luas. Sesungguhnya Allah Swt. telah menciptakan seratus rahmat. Lalu Dia menurunkan satu rahmat, yang dengan satu rahmat itu semua makhluk saling mengasihi, baik jin, manusia, maupun hewan-hewan. Dan Allah menangguhkan sembilan puluh sembilan rahmat di sisi-Nya. Bagaimanakah pendapat kalian, apakah orang ini yang sesat, ataukah untanya?"
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id dari ibnu Sulaiman, dari Abu Usman, dari Salman, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai seratus rahmat, di antaranya dengan satu rahmat itu" semua makhluk saling mengasihi, dan dengan satu rahmat itu semua hewan liar sayang kepada anak-anaknya. Dan Allah menangguhkan yang sembilan puluh sembilannya untuk hari kiamat nanti.
Hadis diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Muslim. Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman ibnu Tarkhan dan Daud ibnu Abu Hindun, kedua-duanya dari Abu Usman yang nama aslinya adalah Abdur Rahman ibnu Mal, dari Salman Al-Farisi, dari Nabi Saw. dengan lafaz yang sama.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Asim ibnu Bahdalah, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, di sisi-Nya tersimpan sembilan puluh sembilan rahmat, dan menjadikan yang satu rahmat buat kalian, yang dengan satu rahmat itu kalian saling menyayangi, baik jin. manusia, dan makhluk lainnya. Dan apabila hari kiamat tiba, maka Allah menggabungkannya dengan yang ada di sisi-Nya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada, kami Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Sa'id yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Allah mempunyai seratus rahmat, di antaranya satu bagian dibagikan di antara manusia, dengan satu rahmat itulah manusia, hewan liar dan burung saling menyayangi.
Firman Allah Swt.:
Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa.
Artinya, Aku akan menetapkan rahmat-Ku buat mereka sebagai karunia dan kebajikan dari-Ku. Sama artinya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. (Al An'am:54)
Firman Allah Swt.:
...untuk orang-orang yang bertakwa.
Maksudnya, Aku akan memberikan rahmat-Ku itu untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, mereka adalah umat Nabi Muhammad Saw. Yang dimaksud dengan 'bertakwa' ialah menjauhi kemusyrikan dan dosa-dosa besar.
Firman Allah Swt.:
...yang menunaikan zakat.
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah zakat diri, sedangkan menurut pendapat lain adalah zakat harta benda. Tetapi barangkali makna yang dimaksud bersifat umum, mencakup kedua zakat tersebut, mengingat ayat ini adalah ayat Makkiyyah.
...dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
Yakni percaya kepada ayat-ayat Kami.