Oleh karena Firaun meminta saran kepada para pembesarnya, maka mereka mengajukan saran agar Musa dan saudaranya (yaitu Nabi Harun) ditahan, dan penyelesaian masalahnya ditangguhkan buat sementara. Di samping itu, Para pembesar Firaun itu mengatakan bahwa Firaun harus segera mengirim utusan, ke semua pelosok negeri, untuk mengumpulkan ahli-ahli sihir yang sangat mahir, yang diharapkan akan dapat mengalahkan mukjizat Nabi Musa yang telah diperlihatkan kepada mereka.
Adanya saran mereka untuk menangguhkan persoalan Nabi Musa, menunjukkan bahwa Firaun telah berniat untuk membunuh Nabi Musa dan saudaranya Harun. Lalu para pembesar menyarankan, agar Firaun tidak tergesa-gesa melaksanakan pembunuhan itu, sebelum diuji kebenarannya dengan dihadapkan kepada ahli-ahli sihir yang pandai, sehingga persoalan menjadi jelas bagi orang banyak.
Dari ayat ini dapat dipahami, bahwa adanya saran untuk mengumpulkan semua ahli sihir yang paling mahir yang ada di negeri Mesir pada masa itu, menunjukkan betapa hebatnya mukjizat yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Musa, sehingga mereka merasa perlu untuk mengumpulkan semua ahli sihir yang pandai untuk melawannya. Di samping menunjukkan kebodohan Firaun dan para pengikutnya, yang tidak bisa memahami bahwa yang diperlihatkan oleh Nabi Musa kepada mereka adalah anugerah Allah Yang Mahakuasa. Karena ketidakfahaman mereka, maka mereka mengira sama dengan sihir. Selain itu peristiwa ini juga menunjukkan, bahwa salah satu dari sifat manusia ialah suka menentang meskipun ia melihat sesuatu yang benar. Sifat inilah yang mendorong Firaun dan para pengikutnya untuk mengumpulkan ahli-ahli sihirnya untuk menentang Nabi Musa as.
Bila diselidiki motif yang mendorong mereka untuk menentang rasul dan agama yang dibawanya, tak lain adalah kekhawatiran mereka akan kehilangan pengaruh, dan keinginan mereka untuk mempertahankan kedudukan, kekuasaan, kewibawaan, dan harta benda. Maka para pemuka Firaun itu menghasut Firaun dengan menyatakan, bahwa Musa bermaksud untuk merebut kekuasaan dari tangan Firaun, dan mengusirnya dari negerinya. Sikap menjilat semacam itu senantiasa dijumpai sepanjang masa.