Wa Mimman Khalaqnā 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna.
Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Sanastadrijuhum Min Ĥaythu Lā Ya`lamūna.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.
Wa 'Umlī Lahum 'Inna Kaydī Matīnun.
Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.
'Awalam Yatafakkarū Mā Bişāĥibihim Min Jinnatin 'In Huwa 'Illā Nadhīrun Mubīnun.
Dan apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak gila. Dia (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.
'Awalam Yanžurū Fī Malakūti As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Khalaqa Allāhu Min Shay'in Wa 'An `Asaá 'An Yakūna Qad Aqtaraba 'Ajaluhum Fabi'ayyi Ĥadīthin Ba`dahu Yu'uminūna.
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya waktu (kebinasaan) mereka? Lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?
Man Yuđlili Allāhu Falā Hādiya Lahu Wa Yadharuhum Fī Ţughyānihim Ya`mahūna.
Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.
Yas'alūnaka `An As-Sā`ati 'Ayyāna Mursāhā Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Rabbī Lā Yujallīhā Liwaqtihā 'Illā Huwa Thaqulat Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Lā Ta'tīkum 'Illā Baghtatan Yas'alūnaka Ka'annaka Ĥafīyun `Anhā Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Allāhi Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Ya`lamūna.
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Qul Lā 'Amliku Linafsī Naf`āan Wa Lā Đarrāan 'Illā Mā Shā'a Allāhu Wa Law Kuntu 'A`lamu Al-Ghayba Lāstakthartu Mina Al-Khayri Wa Mā Massaniya As-Sū'u 'In 'Anā 'Illā Nadhīrun Wa Bashīrun Liqawmin Yu'uminūna.
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”
Huwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Nafsin Wāĥidatin Wa Ja`ala Minhā Zawjahā Liyaskuna 'Ilayhā Falammā Taghashshāhā Ĥamalat Ĥamlāan Khafīfāan Famarrat Bihi Falammā 'Athqalat Da`awā Allāha Rabbahumā La'in 'Ātaytanā Şāliĥāan Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna.
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.”
Falammā 'Ātāhumā Şāliĥāan Ja`alā Lahu Shurakā'a Fīmā 'Ātāhumā Fata`ālaá Allāhu `Ammā Yushrikūna.
Maka setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu. Maka Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.