Wa 'Idh Nataqnā Al-Jabala Fawqahum Ka'annahu Žullatun Wa Žannū 'Annahu Wāqi`un Bihim Khudhū Mā 'Ātaynākum Biqūwatin Wa Adhkurū Mā Fīhi La`allakum Tattaqūna.
Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka, seakan-akan (gunung) itu naungan awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami firmankan kepada mereka), “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa.”
Wa 'Idh 'Akhadha Rabbuka Min Banī 'Ādama Min Žuhūrihim Dhurrīyatahum Wa 'Ash/hadahum `Alaá 'Anfusihim 'Alastu Birabbikum Qālū Balaá Shahidnā 'An Taqūlū Yawma Al-Qiyāmati 'Innā Kunnā `An Hādhā Ghāfilīna.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”
'Aw Taqūlū 'Innamā 'Ashraka 'Ābā'uunā Min Qablu Wa Kunnā Dhurrīyatan Min Ba`dihim 'Afatuhlikunā Bimā Fa`ala Al-Mubţilūna.
Atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang (dahulu) yang sesat?”
Wa Kadhalika Nufaşşilu Al-'Āyāti Wa Litastabīna Sabīlu Al-Mujrimīna.
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Wa Atlu `Alayhim Naba'a Al-Ladhī 'Ātaynāhu 'Āyātinā Fānsalakha Minhā Fa'atba`ahu Ash-Shayţānu Fakāna Mina Al-Ghāwīna.
Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.
Wa Law Shi'nā Larafa`nāhu Bihā Wa Lakinnahu 'Akhlada 'Ilaá Al-'Arđi Wa Attaba`a Hawāhu Famathaluhu Kamathali Al-Kalbi 'In Taĥmil `Alayhi Yalhath 'Aw Tatruk/hu Yalhath Dhālika Mathalu Al-Qawmi Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Fāqşuşi Al-Qaşaşa La`allahum Yatafakkarūna.
Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
Sā'a Mathalāan Al-Qawmu Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa 'Anfusahum Kānū Yažlimūna.
Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami; mereka menzalimi diri sendiri.
Man Yahdi Allāhu Fahuwa Al-Muhtadī Wa Man Yuđlil Fa'ūlā'ika Hum Al-Khāsirūna.
Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.
Wa Laqad Dhara'nā Lijahannama Kathīrāan Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi Lahum Qulūbun Lā Yafqahūna Bihā Wa Lahum 'A`yunun Lā Yubşirūna Bihā Wa Lahum 'Ādhānun Lā Yasma`ūna Bihā 'Ūlā'ika Kāl'an`ām Bal Hum 'Ađallu 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna.
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Wa Lillahi Al-'Asmā'u Al-Ĥusnaá Fād`ūhu Bihā Wa Dharū Al-Ladhīna Yulĥidūna Fī 'Asmā'ihi Sayujzawna Mā Kānū Ya`malūna.
Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.