Fahuwa Fī `Īshatin Rāđiyatin.
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai,
Kulū Wa Ashrabū Hanī'āan Bimā 'Aslaftum Fī Al-'Ayyāmi Al-Khāliyati.
(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
Wa 'Ammā Man 'Ūtiya Kitābahu Bishimālihi Fayaqūlu Yā Laytanī Lam 'Ūta Kitābīh.
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.
Wa Lam 'Adri Mā Ĥisābīh.
Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.
Yā Laytahā Kānat Al-Qāđiyata.
Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.
Mā 'Aghnaá `Annī Mālīh.
Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku.
Halaka `Annī Sulţānīh.
Kekuasaanku telah hilang dariku.”
Khudhūhu Faghullūhu.
(Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.”