لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْهِمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُو اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ࣖ ( الممتحنة: ٦ )
Laqad Kāna Lakum Fīhim 'Uswatun Ĥasanatun Liman Kāna Yarjū Allāha Wa Al-Yawma Al-'Ākhira Wa Man Yatawalla Fa'inna Allāha Huwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu. (al-Mumtaḥanah 60:6)
Artinya:
Sungguh, pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) terdapat suri teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian, dan barangsiapa berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. [60] Al-Mumtahanah : 6)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dari kisah Nabi Ibrahim itu, Allah menyatakan bahwa sungguh pada mereka itu, Ibrahim dan umatnya yang beriman, terdapat suri teladan yang baik bagi kamu, berkenaan dengan sikap beragama, ketegasan, dan kekhusyukan dalam berdoa bagi orang-orang yang berharap kepada Allah, karena Allah tempat memohon dan bergantung seluruh makhluk, dan berharap mendapat keselamatan pada hari akhir, karena kebahagiaan sejati bukan di dunia, tetapi di akhirat ketika selamat dari azab Allah. Dan barang siapa berpaling dari Allah dengan menjauh dan menyimpang dari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, tidak bertambah keagungan-Nya dengan ketaatan hamba dan tidak berkurang keagungan-Nya dengan kekufuran seluruh makhluk, Maha Terpuji, sifat dan perbuatan-Nya.