Qad Khasira Al-Ladhīna Kadhdhabū Biliqā'i Allāhi Ĥattaá 'Idhā Jā'at/hum As-Sā`atu Baghtatan Qālū Yā Ĥasratanā `Alaá Mā Farraţnā Fīhā Wa Hum Yaĥmilūna 'Awzārahum `Alaá Žuhūrihim 'Alā Sā'a Mā Yazirūna.
Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah; sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang Kiamat itu,” sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu.
Wa Mā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā La`ibun Wa Lahwun Wa Lalddāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna 'Afalā Ta`qilūna.
Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?
Qad Na`lamu 'Innahu Layaĥzunuka Al-Ladhī Yaqūlūna Fa'innahum Lā Yukadhdhibūnaka Wa Lakinna Až-Žālimīna Bi'āyāti Allāhi Yajĥadūna.
Sungguh, Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu (Muhammad), (janganlah bersedih hati) karena sebenarnya mereka bukan mendustakan engkau, tetapi orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
Wa Laqad Kudhdhibat Rusulun Min Qablika Faşabarū `Alaá Mā Kudhdhibū Wa 'Ūdhū Ĥattaá 'Atāhum Naşrunā Wa Lā Mubaddila Likalimāti Allāhi Wa Laqad Jā'aka Min Naba'i Al-Mursalīna.
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.
Wa 'In Kāna Kabura `Alayka 'I`rāđuhum Fa'in Astaţa`ta 'An Tabtaghiya Nafaqāan Fī Al-'Arđi 'Aw Sullamāan Fī As-Samā'i Fata'tiyahum Bi'āyatin Wa Law Shā'a Allāhu Lajama`ahum `Alaá Al-Hudaá Falā Takūnanna Mina Al-Jāhilīna.
Dan jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Muhammad), maka sekiranya engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka, (maka buatlah). Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.
'Innamā Yastajību Al-Ladhīna Yasma`ūna Wa Al-Mawtaá Yab`athuhum Allāhu Thumma 'Ilayhi Yurja`ūna.
Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati, kelak akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan.
Wa Qālū Lawlā Nuzzila `Alayhi 'Āyatun Min Rabbihi Qul 'Inna Allāha Qādirun `Alaá 'An Yunazzila 'Āyatan Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna.
Dan mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
Wa Mā Min Dābbatin Fī Al-'Arđi Wa Lā Ţā'irin Yaţīru Bijanāĥayhi 'Illā 'Umamun 'Amthālukum Mā Farraţnā Fī Al-Kitābi Min Shay'in Thumma 'Ilaá Rabbihim Yuĥsharūna.
Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Şummun Wa Bukmun Fī Až-Žulumāti Man Yasha' Allāhu Yuđlilhu Wa Man Yasha' Yaj`alhu `Alaá Şirāţin Mustaqīmin.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.
Qul 'Ara'aytakum 'In 'Atākum `Adhābu Allāhi 'Aw 'Atatkum As-Sā`atu 'Aghayra Allāhi Tad`ūna 'In Kuntum Şādiqīna.
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu, atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu akan menyeru (tuhan) selain Allah, jika kamu orang yang benar!”