Lan Tughniya `Anhum 'Amwāluhum Wa Lā 'Awlāduhum Mina Allāhi Shay'āan 'Ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri Hum Fīhā Khālidūna. (al-Mujādilah 58:17)
Artinya:
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. [58] Al-Mujadalah : 17)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah menjelaskan bahwa harta dan anak-anak tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab yang menghinakan itu. Harta benda yang diperoleh dengan menghalalkan segala cara dan anak-anak mereka yang mendorong mereka mencari harta dengan cara seperti itu, ketika menghadap Allah tidak berguna sedikit pun untuk menolong mereka dari azab Allah, karena yang akan menyelamatkan itu iman dan amal saleh, sedangkan harta dan anak hanya penopang. Mereka itulah penghuni neraka, karena keputusan mereka waktu hidup memilih tidak beriman, mereka kekal di dalamnya tanpa ada harapan keluar dari neraka.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa harta dan anak-anak orang munafik tidak dapat membantu menyelamatkan dan menghindarkan diri mereka dari azab Allah. Ayat ini menggambarkan bahwa watak dan sifat orang-orang munafik adalah merasa bangga mempunyai anak-anak dan harta yang banyak, seakan-akan apa yang mereka miliki itu dapat membela dan melepaskan mereka dari malapetaka yang mengancam mereka. Allah berfirman:
Dan mereka berkata, "Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami tidak akan diazab." (Saba'/34: 35)
Karena mendapat nikmat yang besar di dunia, maka orang-orang munafik itu merasa bahwa mereka adalah orang yang dikasihi Allah dan tidak akan diazab di akhirat. Menurut mereka, gambaran kehidupan akhirat bagi seseorang adalah kehidupan dunianya. Jika seseorang berbahagia dalam kehidupan dunia, tentu mereka berbahagia pula dalam kehidupan akhirat. Sebaliknya jika mereka sengsara dalam kehidupan dunia, tentu akan sengsara pula dalam kehidupan akhirat. Dugaan mereka itu keliru, karena tujuan hidup yang utama ialah mencari keridaan Allah. Selama seorang mencari keridaan Allah dalam kehidupannya, selama itu pula ia dilindungi-Nya, baik ia terlihat hidup berkecukupan atau tidak. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa orang-orang yang menyatakan harta dan anak-anak mereka dapat digunakan untuk menghindarkan diri dari azab Allah akan menjadi penghuni neraka di akhirat. Mereka kelak hidup di dalamnya dengan penuh penderitaan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman:
Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. (Al-Mujadilah: 17)
Maksudnya, hal tersebut yang mereka miliki sama sekali tidak dapat menolak azab dan pembalasan Allah dari mereka apabila pembalasan itu datang menimpa diri mereka.
Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Al-Mujadilah: 17)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna untuk menolong mereka dari Allah) dari azab-Nya (barang sedikit pun) yakni tiada berguna sama sekali. (Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Harta dan anak mereka tidak akan dapat menghalangi mereka dari siksa Allah sedikit pun. Mereka adalah penghuni neraka yang kekal di dalamnya.