Man Dhā Al-Ladhī Yuqriđu Allāha Qarđāan Ĥasanāan Fayuđā`ifahu Lahu Wa Lahu 'Ajrun Karīmun.
Barangsiapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia,
Yawma Taraá Al-Mu'uminīna Wa Al-Mu'umināti Yas`aá Nūruhum Bayna 'Aydīhim Wa Bi'aymānihim Bushrākumu Al-Yawma Jannātun Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru Khālidīna Fīhā Dhālika Huwa Al-Fawzu Al-`Ažīmu.
pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.”
Yawma Yaqūlu Al-Munāfiqūna Wa Al-Munāfiqātu Lilladhīna 'Āmanū Anžurūnā Naqtabis Min Nūrikum Qīla Arji`ū Warā'akum Fāltamisū Nūrāan Fađuriba Baynahum Bisūrin Lahu Bābun Bāţinuhu Fīhi Ar-Raĥmatu Wa Žāhiruhu Min Qibalihi Al-`Adhābu.
Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.
Yunādūnahum 'Alam Nakun Ma`akum Qālū Balaá Wa Lakinnakum Fatantum 'Anfusakum Wa Tarabbaştum Wa Artabtum Wa Gharratkumu Al-'Amānīyu Ĥattaá Jā'a 'Amru Allāhi Wa Gharrakum Billāhi Al-Gharūru.
Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah.
Fālyawma Lā Yu'ukhadhu Minkum Fidyatun Wa Lā Mina Al-Ladhīna Kafarū Ma'wākumu An-Nāru Hiya Mawlākum Wa Bi'sa Al-Maşīru.
Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
'Alam Ya'ni Lilladhīna 'Āmanū 'An Takhsha`a Qulūbuhum Lidhikri Allāhi Wa Mā Nazala Mina Al-Ĥaqqi Wa Lā Yakūnū Kālladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Min Qablu Faţāla `Alayhimu Al-'Amadu Faqasat Qulūbuhum Wa Kathīrun Minhum Fāsiqūna.
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.
A`lamū 'Anna Allāha Yuĥyī Al-'Arđa Ba`da Mawtihā Qad Bayyannā Lakumu Al-'Āyāti La`allakum Ta`qilūna.
Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami) agar kamu mengerti.
'Inna Al-Muşşaddiqīna Wa Al-Muşşaddiqāti Wa 'Aqrađū Allāha Qarđāan Ĥasanāan Yuđā`afu Lahum Wa Lahum 'Ajrun Karīmun.
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.
Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Billāhi Wa Rusulihi 'Ūlā'ika Hum Aş-Şiddīqūna Wa Ash-Shuhadā'u `Inda Rabbihim Lahum 'Ajruhum Wa Nūruhum Wa Al-Ladhīna Kafarū Wa Kadhdhabū Bi'āyātinā 'Ūlā'ika 'Aşĥābu Al-Jaĥīmi.
Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.
A`lamū 'Annamā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā La`ibun Wa Lahwun Wa Zīnatun Wa Tafākhurun Baynakum Wa Takāthurun Fī Al-'Amwli Wa Al-'Awlādi Kamathali Ghaythin 'A`jaba Al-Kuffāra Nabātuhu Thumma Yahīju Fatarāhu Muşfarrāan Thumma Yakūnu Ĥuţāmāan Wa Fī Al-'Ākhirati `Adhābun Shadīdun Wa Maghfiratun Mina Allāhi Wa Riđwānun Wa Mā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā Matā`u Al-Ghurūri.
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.