فِيْهِمَا فَاكِهَةٌ وَّنَخْلٌ وَّرُمَّانٌۚ ( الرحمن: ٦٨ )
Fīhimā Fākihatun Wa Nakhlun Wa Rummānun (ar-Raḥmān 55:68)
Artinya:
Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, kurma dan delima. (QS. [55] Ar-Rahman : 68)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Di dalam kedua surga itu juga ada buah-buahan, kurma, dan delima yang lezat dan manis.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa pada kedua surga tersebut terdapat buah-buahan yang beraneka ragam cita rasanya di antaranya kurma dan delima. Disebutkannya kurma dan delima walaupun keduanya termasuk ke dalam jenis buah-buahan, karena ada perbedaan dengan buah-buahan yang lain sebab keduanya terdapat pada musim gugur dan musim dingin. Di samping itu kurma adalah buah-buahan bergizi, dan delima dapat dijadikan obat. Maka nikmat Allah yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?
3 Tafsir Ibnu Katsir
Sedangkan dalam kedua surga yang kedua disebutkan oleh firman-Nya:
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (Ar-Rahman: 68)
Dan tidak diragukan lagi bahwa pada yang pertama terdapat pengertian yang lebih luas dan lebih banyak mengandung jenis dan macamnya buah-buahan daripada lafaz buah-buahan yang disebutkan pada surga yang kedua. Karena itu, pada yang kedua diungkapkan dengan bentuk nakirah dalam konteks isbat yang pengertiannya tidak luas. Karena itulah maka lafaz:
dan kurma serta delima. (Ar-Rahman: 68)
bukanlah termasuk ke dalam Bab "Ataf Khas pada Umum," menurut apa yang ditetapkan oleh Imam Bukhari dan lain-lainnya. Dan bahwa sesungguhnya kurma dan delima disebutkan secara tersendiri mengingat kemuliaan yang dimiliki oleh keduanya melebihi buah lainnya.
Abdu ibnu Humaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abdul Hamid, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Mukhariq, dariTariq ibnu Sahl, dari Syihab, dari Umar ibnul Khattab yang menceritakan bahwa pernah beberapa orang Yahudi datang kepada Rasulullah Saw., lalu mereka bertanya, "Hai Muhammad, apakah di dalam surga terdapat buah-buahan?" Rasulullah Saw. menjawab: Ya. di dalam surga terdapat buah-buahan, dan buah kurma serta buah delima. Mereka bertanya, "Apakah mereka (penghuni surga) makan sebagaimana penduduk dunia makan?" Rasulullah Saw. menjawab: Ya. dan berkali-kali lipat banyaknya. Mereka bertanya, "Kalau begitu, mereka menunaikan hajatnya pula (buang air besar dan air kecil)?" Rasulullah Saw. menjawab: Tidak, tetapi mereka hanya berkeringat dan beringus, maka Allah melenyapkan gangguan yang ada pada perut mereka.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Dakin. telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Hammad, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa kurma surga dedaunannya adalah pakaian ahli surga dan darinya perhiasan mereka dibuat; dedaunannya adalah emas yang merah, dan batangnya adalah zamrud hijau, sedangkan buahnya lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada mentega serta tidak berbiji.
Telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Abu Harun, dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku melihat surga dan ternyata buah delimanya besar-besar seperti unta.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Di dalam keduanya ada buah-buahan dan kurma serta delima) buah kurma dan delima itu menurut suatu pendapat adalah sebagaimana aslinya, tetapi menurut pendapat yang lain tidak seperti bentuk aslinya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Di dalam kedua surga itu terdapat pula aneka ragam buah-buahan, kurma dan delima. (1) (1) Ayat ini secara khusus menyebut dua nama buah, yaitu kurma dan delima, karena kedua buah itu memang mempunyai beberapa keistimewaan seperti yang kelak dibuktkan oleh ilmu pengetahuan modern. Secara kimiawi buah kurma mempunyai kandungan gula yang tinggi, sekitar 75%. Kandungan gula terbesar terdapat pada tebu dan cairan yang dihasilkan dari buah-buahan manis seperti anggur yang disebut fruktosa. Kurma merupakan buah yang mudah terbakar yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh dalam memproduksi tenaga dan kalori yang sangat tinggi. Tampaknya di situlah letak hikmahnya mengapa Allah memerintahkan Maryam untuk memakan kurma muda sebagai pengganti energi yang dikeluarkan saat melahirkan. Selain itu, buah kurma juga mengandung zat kalsium, zat besi, fosforus yang cukup tinggi dan sangat diperlukan tubuh, sedikit zat asam, vitamin A dan B--yang dapat melindungi tubuh dari penyakit pelagra--protein dan lemak. Kandungan yang begitu kaya itu menjadikan buah kurma sebagai bahan makanan yang sempurna. Sedangkan delima, isi atau perasannya mengandung asam sitrat dengan kadar yang sangat tinggi--jika dibandingkan dengan jenis buah-buahan lainnya--yang, ketika terjadi pembakaran, sangat membantu mengurangi keasaman urine dan darah yang pada gilirannya dapat mencegah penyakit encok atau sengal pada tubuh. Asam sitrat itu yang terkandung dalam buah delima juga dapat membantu membentuk sebagian batu ginjal. Perasan buah delima ini juga mengandung kadar gula yang cukup, sekitar 11%, untuk mempermudah pembakaran dan menghasilkan energi. Selain itu, kulit buah delima juga mempunyai kegunaan karena mengandung astringen yang dapat melindungi perut dari mencret, di samping dapat dimanfaatkan untuk membasmi cacing pita.