فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ ( الرحمن: ٤٩ )
Fabi'ayyi 'Ālā'i Rabbikumā Tukadhdhibāni (ar-Raḥmān 55:49)
Artinya:
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. [55] Ar-Rahman : 49)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar dan bagi kamu sekalian. (
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 49)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani dan sejumlah ulama, bahwa yang dimaksud dengan afnan ialah dahan-dahan pohon, yang satu sama lainnya bersentuhan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnun Nu'man, bahwa ia pernah mendengar Ikrimah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48) Bahwa makna yang dimaksud ialah naungan ranting-ranting dan dahan-dahan yang berada di atas tembok kebun, tidakkah engkau pernah mendengar ucapan seorang penyair yang mengatakan,
"Kerinduanmu kepada Hudail tidak dapat tergugah dengan adanya suara merpati betina yang berada di atas ranting dahan yang menyeru merpati jantan, yang merupakan bapak dari anak-anaknya, karena ia melihat burung elang yang sedang kelaparan akan mengancam keselamatannya."
Telah diriwayatkan oleh Al-Bagawi, dari Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, dan Al-Kalbi, bahwa yang dimaksud dengan afnan ialah dahan-dahan yang lurus.
Telah menceritakan pula kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abdus Salam ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami Ata ibnus Sa-ib, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48) Yakni mempunyai berbagai macam warna-warni.
Al-Bagawi mengatakan pula bahwa telah diriwayatkan hal yang semisal dari Sa'id ibnu Jubair, Al-Hasan, As-Saddi. Khasif, An-Nadr ibnu Arabi, dan Ibnu Sinan. Makna yang dimaksud dari pendapat ini ialah bahwa di dalam kedua surga itu terdapat beraneka macam kelezatan. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ata mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah tiap-tiap dahan yang menghimpun berbagai macam jenis buah-buahan.
Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48) Maksudnya, mempunyai naungan yang luas.
Semua pendapat di atas benar dan tidak bertentangan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48) Yakni berkat keluasannya, keutamaan, dan keistimewaan yang dimilikinya yang melebihi yang lainnya.
Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Yahya ibnu Abbad ibnu Abdullah ibnuz Zubair, dari ayahnya, dari Asma binti Abu Bakar yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. menceritakan tentang Sidratil Muntaha. Antara lain beliau Saw. bersabda: Seorang pengendara berjalan di bawah naungan salah satu dari dahannya memerlukan waktu seratus tahun. Atau beliau Saw. bersabda, "Naungan salah satu dari dahannya dapat dijadikan tempat berteduh bagi seratus orang pengendara, padanya terdapat kupu-kupu emas dan buah-buahannya sebesar gentong-gentong.
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Yunus ibnu Bakar dengan sanad yang sama. Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Abu Bakar ibnu Abu Musa, dari ayahnya; Hammad mengatakan bahwa ia merasa ayah Abu Musalah yang me-rafa'-kan hadis ini sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (Ar-Rahman: 46) Dan firman Allah Swt.: Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi. (Ar-Rahman: 62) Yakni dua surga dari emas untuk kaum Muqarrabin, dan dua surga dari perak untuk Ashabul Yamin.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian ingkari?