Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang kaum Lut, bahwa mereka telah mendustakan rasuI-Nya yang dikirim kepada mereka, menentangnya dan mengerjakan hal yang dibenci, yaitu mendatangi sesama jenis. Itu merupakan suatu perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang penduduk alam pun selain mereka. Karena itulah maka Allah membinasakan mereka sehancur-hancurnya, belum pernah Allah Swt. menghancurkan suatu umat dengan kehancuran seperti yang Dia timpakan kepada mereka. Sesungguhnya Allah Swt. memerintahkan kepada Malaikat Jibril a.s. untuk mengangkat kota tempat tinggal mereka tinggi-tinggi ke langit, lalu dibalikkan dan dijatuhkan ke bawah, selanjutnya dihujani dengan batu-batu dari tanah yang dibakar. Karena itulah maka disebutkan dalam surat ini oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Kami telah mengembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Lut. Mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing. (Al-Qamar: 34)
Yakni mereka keluar dari kota tersebut di penghujung malam hari, karenanya mereka selamat dari apa yang menimpa kaumnya. Tiada seorang lelaki pun dari kalangan kaum Lut yang beriman kepadanya, hingga istrinya sendiri ikut tertimpa azab yang menimpa kaumnya. Nabi Lut keluar bersama anak-anak perempuannya dari kalangan mereka dengan selamat tanpa kekurangan suatu apa pun. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan sesungguhnya dia (Lut) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami. (Al-Qamar: 35-36)
Yakni sesungguhnya sebelum azab menimpa mereka, mereka telah diberi peringatan akan pembalasan dan azab Allah jika mereka tetap dalam perbuatan kejinya. Akan tetapi, mereka tidak mempedulikan peringatan itu dan tidak mau mendengarnya, bahkan mereka meragukan dan mendustakan ancaman dan peringatan itu.