Adapun firman Allah Swt.:
Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati). (An-Najm: 47)
Yakni sebagaimana Dia menciptakan makhluk pada yang pertama kali, maka Dia mampu pula mengembalikannya menjadi hidup kembali sesudah matinya dalam ciptaan yang baru di hari kiamat nanti.
dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan. (An-Najm: 48)
Dia memilikkan kepada hamba-hamba-Nya harta benda, dan menjadikannya sebagai modal mereka yang ada di tangan mereka tanpa memerlukan mereka memperjualbelikannya; dan ini merupakan kelengkapan dari nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada mereka.
Banyak kalangan ulama tafsir yang mengartikan makna ayat ini, antara lain Abu Saleh, Ibnu Jarir, dan selain keduanya.
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa makna agna ialah memberikan harta, sedangkan aqna ialah memberikan pelayan. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah. Ibnu Abbas dan juga Mujahid mengatakan bahwa agna artinya memberi, sedangkan aqna artinya memuaskan.
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah Mahakaya diriNya dan menjadikan semua makhluk berhajat kepada-Nya. Demikianlah menurut pendapat Al-Hadrami ibnu Lahiq. Menurut pendapat yang lain, Allah memperkaya siapa yang dikehendaki-Nya dari kalangan makhlukNya dan menjadikan miskin siapa yang dikehendaki-Nya dari mereka. Demikianlah menurut Ibnu Zaid yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, tetapi kedua pendapat terakhir jauh dari kebenaran bila di tinjau dari segi pengertian lafaznya.