Firman Allah Swt.:
lalu dihidangkannya kepada mereka. (Adz-Dzariyat: 27)
Maksudnya, disuguhkan kepada mereka untuk disantap.
Ibrahim berkata.”Silakan kamu makan.” (Adz-Dzariyat: 27)
Ungkapan mempersilakan dan menawarkan dengan cara yang baik. Ayat ini mengandung etika menjamu tamu. Ibrahim menyuguhkan makanan tanpa sepengetahuan tamu-tamunya itu dengan cepat dan tidak menawarkannya lebih dahulu kepada mereka, misalnya, "Mau makan apa?" Melainkan Ibrahim a.s. datang dengan cepat dan tersembunyi menyuguhkan makanannya yang paling enak dari hartanya yang paling berharga, yaitu sapi muda yang gemuk empuk dagingnya dalam keadaan telah dipanggang, lalu Ibrahim tidak meletakkannya terlebih dahulu, lalu baru mengatakan, "Kemarilah menyantap suguhan ini," melainkan ia meletakkannya langsung ke hadapan tamu-tamunya, dan tidak memberatkan tamu-tamunya itu, melainkan mengatakan kepada mereka: Silakan kamu makan. (Adz-Dzariyat: 27) Yakni dengan ungkapan tawaran dan memohon dengan lemah lembut, semisal dengan perkataan orang-orang di masa kini, "Sudilah kiranya engkau berbuat baik dan bersedekah."