Qāla Famā Khaţbukum 'Ayyuhā Al-Mursalūna.
Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan?”
Qālū 'Innā 'Ursilnā 'Ilaá Qawmin Mujrimīna.
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Lut),
Linursila `Alayhim Ĥijāratan Min Ţīnin.
agar Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras),
Musawwamatan `Inda Rabbika Lilmusrifīna.
yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.”
Fa'akhrajnā Man Kāna Fīhā Mina Al-Mu'uminīna.
Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Lut) itu.
Famā Wajadnā Fīhā Ghayra Baytin Mina Al-Muslimīna.
Maka Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang Muslim (Lut).
Wa Taraknā Fīhā 'Āyatan Lilladhīna Yakhāfūna Al-`Adhāba Al-'Alīma.
Dan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih.
Wa Fī Mūsaá 'Idh 'Arsalnāhu 'Ilaá Fir`awna Bisulţānin Mubīnin.
Dan pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir‘aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
Fatawallaá Biruknihi Wa Qāla Sāĥirun 'Aw Majnūnun.
Tetapi dia (Fir‘aun) bersama bala tentaranya berpaling dan berkata, “Dia adalah seorang pesihir atau orang gila.”
Fa'akhadhnāhu Wa Junūdahu Fanabadhnāhum Fī Al-Yammi Wa Huwa Mulīmun.
Maka Kami siksa dia beserta bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, dalam keadaan tercela.