Wa Fī 'Anfusikum 'Afalā Tubşirūna.
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Wa Fī As-Samā'i Rizqukum Wa Mā Tū`adūna.
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu.
Fawarabbi As-Samā'i Wa Al-'Arđi 'Innahu Laĥaqqun Mithla Mā 'Annakum Tanţiqūna.
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.
Hal 'Atāka Ĥadīthu Đayfi 'Ibrāhīma Al-Mukramīna.
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?
'Idh Dakhalū `Alayhi Faqālū Salāmāan Qāla Salāmun Qawmun Munkarūna.
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaman” (salam), Ibrahim menjawab, “Salamun” (salam). (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya.
Farāgha 'Ilaá 'Ahlihi Fajā'a Bi`ijlin Samīnin.
Maka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar),
Faqarrabahu 'Ilayhim Qāla 'Alā Ta'kulūna.
lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan.”
Fa'awjasa Minhum Khīfatan Qālū Lā Takhaf Wa Bashsharūhu Bighulāmin `Alīmin.
Maka dia (Ibrahim) merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
Fa'aqbalat Amra'atuhu Fī Şarratin Faşakkat Wajhahā Wa Qālat `Ajūzun `Aqīmun.
Kemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, “(Aku ini) seorang perempuan tua yang mandul.”
Qālū Kadhāliki Qāla Rabbuki 'Innahu Huwa Al-Ĥakīmu Al-`Alīmu.
Mereka berkata, “Demikianlah Tuhanmu berfirman. Sungguh, Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.”