Rizqāan Lil`ibādi Wa 'Aĥyaynā Bihi Baldatan Maytāan Kadhālika Al-Khurūju.
(sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur).
Kadhdhabat Qablahum Qawmu Nūĥin Wa 'Aşĥābu Ar-Rassi Wa Thamūdu.
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Samud telah mendustakan (rasul-rasul),
Wa `Ādun Wa Fir`awnu Wa 'Ikhwānu Lūţin.
dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Fir‘aun dan kaum Lut,
Wa 'Aşĥābu Al-'Aykati Wa Qawmu Tubba`in Kullun Kadhdhaba Ar-Rusula Faĥaqqa Wa`īdi.
dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka).
'Afa`ayīnā Bil-Khalqi Al-'Awwali Bal Hum Fī Labsin Min Khalqin Jadīdin.
Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak) bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru.
Wa Laqad Khalaqnā Al-'Insāna Wa Na`lamu Mā Tuwaswisu Bihi Nafsuhu Wa Naĥnu 'Aqrabu 'Ilayhi Min Ĥabli Al-Warīdi.
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
'Idh Yatalaqqaá Al-Mutalaqqiyāni `An Al-Yamīni Wa `An Ash-Shimāli Qa`īdun.
(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.
Mā Yalfižu Min Qawlin 'Illā Ladayhi Raqībun `Atīdun.
Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Wa Jā'at Sakratu Al-Mawti Bil-Ĥaqqi Dhālika Mā Kunta Minhu Taĥīdu.
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.
Wa Nufikha Fī Aş-Şūri Dhālika Yawmu Al-Wa`īdi.
Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan.