Wa 'Idh 'Awĥaytu 'Ilaá Al-Ĥawārīyīna 'An 'Āminū Bī Wa Birasūlī Qālū 'Āmannā Wa Ash/had Bi'annanā Muslimūna.
Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman, dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (Muslim).”
'Idh Qāla Al-Ĥawārīyūna Yā `Īsaá Abna Maryama Hal Yastaţī`u Rabbuka 'An Yunazzila `Alaynā Mā'idatan Mina As-Samā'i Qāla Attaqū Allāha 'In Kuntum Mu'uminīna.
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, “Wahai Isa putra Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.”
Qālū Nurīdu 'An Na'kula Minhā Wa Taţma'inna Qulūbunā Wa Na`lama 'An Qad Şadaqtanā Wa Nakūna `Alayhā Mina Ash-Shāhidīna.
Mereka berkata, “Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami dan agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu).”
Qāla `Īsaá Abnu Maryama Al-Lahumma Rabbanā 'Anzil `Alaynā Mā'idatan Mina As-Samā'i Takūnu Lanā `Īdāan Li'wwalinā Wa 'Ākhirinā Wa 'Āyatan Minka Wa Arzuqnā Wa 'Anta Khayru Ar-Rāziqīna.
Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”
Qāla Allāhu 'Innī Munazziluhā `Alaykum Faman Yakfur Ba`du Minkum Fa'innī 'U`adhdhibuhu `Adhābāan Lā 'U`adhdhibuhu 'Aĥadāan Mina Al-`Ālamīna.
Allah berfirman, “Sungguh, Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah (turun hidangan) itu, maka sungguh, Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia (seluruh alam).”
Wa 'Idh Qāla Allāhu Yā `Īsaá Abna Maryama 'A'anta Qulta Lilnnāsi Attakhidhūnī Wa 'Ummī 'Ilahayni Min Dūni Allāhi Qāla Subĥānaka Mā Yakūnu Lī 'An 'Aqūla Mā Laysa Lī Biĥaqqin 'In Kuntu Qultuhu Faqad `Alimtahu Ta`lamu Mā Fī Nafsī Wa Lā 'A`lamu Mā Fī Nafsika 'Innaka 'Anta `Allāmu Al-Ghuyūbi.
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
Mā Qultu Lahum 'Illā Mā 'Amartanī Bihi 'An A`budū Allāha Rabbī Wa Rabbakum Wa Kuntu `Alayhim Shahīdāan Mā Dumtu Fīhim Falammā Tawaffaytanī Kunta 'Anta Ar-Raqība `Alayhim Wa 'Anta `Alaá Kulli Shay'in Shahīdun.
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
'In Tu`adhdhibhum Fa'innahum `Ibāduka Wa 'In Taghfir Lahum Fa'innaka 'Anta Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu.
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
Qāla Allāhu Hādhā Yawmu Yanfa`u Aş-Şādiqīna Şidquhum Lahum Jannātun Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru Khālidīna Fīhā 'Abadāan Rađiya Allāhu `Anhum Wa Rađū `Anhu Dhālika Al-Fawzu Al-`Ažīmu.
Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”
Lillāhi Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Fīhinna Wa Huwa `Alaá Kulli Shay'in Qadīrun
Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.