Wa Adhkur 'Akhā `Ādin 'Idh 'Andhara Qawmahu Bil-'Aĥqāfi Wa Qad Khalat An-Nudhuru Min Bayni Yadayhi Wa Min Khalfihi 'Allā Ta`budū 'Illā Allāha 'Innī 'Akhāfu `Alaykum `Adhāba Yawmin `Ažīmin.
Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya (dengan berkata), “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.”
Qālū 'Aji'tanā Lita'fikanā `An 'Ālihatinā Fa'tinā Bimā Ta`idunā 'In Kunta Mina Aş-Şādiqīna.
Mereka menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.”
Qāla 'Innamā Al-`Ilmu `Inda Allāhi Wa 'Uballighukum Mā 'Ursiltu Bihi Wa Lakinnī 'Arākum Qawmāan Tajhalūna.
Dia (Hud) berkata, “Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah dan aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.”
Falammā Ra'awhu `Āriđāan Mustaqbila 'Awdiyatihim Qālū Hādhā `Āriđun Mumţirunā Bal Huwa Mā Asta`jaltum Bihi Rīĥun Fīhā `Adhābun 'Alīmun.
Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
Tudammiru Kulla Shay'in Bi'amri Rabbihā Fa'aşbaĥū Lā Yuraá 'Illā Masākinuhum Kadhālika Najzī Al-Qawma Al-Mujrimīna.
yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka (kaum ‘Ad) menjadi tidak tampak lagi (di bumi) kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.
Wa Laqad Makkannāhum Fīmā 'In Makkannākum Fīhi Wa Ja`alnā Lahum Sam`āan Wa 'Abşārāan Wa 'Af'idatan Famā 'Aghnaá `Anhum Sam`uhum Wa Lā 'Abşāruhum Wa Lā 'Af'idatuhum Min Shay'in 'Idh Kānū Yajĥadūna Bi'āyāti Allāhi Wa Ĥāqa Bihim Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn.
Dan sungguh, Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kemakmuran dan kekuatan) yang belum pernah Kami berikan kepada kamu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka (selalu) mengingkari ayat-ayat Allah dan (ancaman) azab yang dahulu mereka perolok-olokkan telah mengepung mereka.
Wa Laqad 'Ahlaknā Mā Ĥawlakum Mina Al-Quraá Wa Şarrafnā Al-'Āyāti La`allahum Yarji`ūna.
Dan sungguh, telah Kami binasakan negeri-negeri di sekitarmu dan juga telah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami), agar mereka kembali (bertobat).
Falawlā Naşarahumu Al-Ladhīna Attakhadhū Min Dūni Allāhi Qurbānāan 'Ālihatan Bal Đallū `Anhum Wa Dhalika 'Ifkuhum Wa Mā Kānū Yaftarūna.
Maka mengapa (berhala-berhala dan tuhan-tuhan) yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri (kepada-Nya) tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Dan itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan.
Wa 'Idh Şarafnā 'Ilayka Nafarāan Mina Al-Jinni Yastami`ūna Al-Qur'āna Falammā Ĥađarūhu Qālū 'Anşitū Falammā Quđiya Wa Llaw 'Ilaá Qawmihim Mundhirīna.
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.
Qālū Yā Qawmanā 'Innā Sami`nā Kitābāan 'Unzila Min Ba`di Mūsaá Muşaddiqāan Limā Bayna Yadayhi Yahdī 'Ilaá Al-Ĥaqqi Wa 'Ilaá Ţarīqin Mustaqīmin.
Mereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.