Adapun firman Allah Swt.:
dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.” (Az-Zukhruf: 88)
Yakni Nabi Muhammad Saw. mengadu kepada Tuhannya tentang perbuatan kaumnya yang mendustakannya. Untuk itu dia mengatakan: Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman. (Az-Zukhruf: 88)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman'-Nya:
Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan.” (Al-Furqan: 30)
Apa yang telah kami kemukakan merupakan pendapat Ibnu Mas'ud r.a. Mujahid, serta Qatadah, dan berdasarkan pendapat inilah Ibnu Jarir menafsirkannya.
Imam Bukhari mengatakan bahwa Abdullah (yakni Ibnu Mas'ud r.a.) membaca ayat ini dengan bacaan:
waqalar rasulu, ya Rabbi (dan rasul berkata, "Ya Tuhanku").
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.” Bahwa Allah mendengar ucapan Muhammad Saw. itu.
Qatadah mengatakan bahwa dia adalah nabi kalian yang mengadu kepada Tuhannya tentang kaumnya yang tidak mau beriman.
Kemudian Ibnu Jarir meriwayatkan sehubungan dengan firman-Nya: dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad, "Ya Tuhanku (Az-Zukhruf: 88) Bahwa ada dua qiraat mengenainya; salah satunya membacanya dengan bacaan nasab, yakni waqilahu. Bacaan ini mempunyai dua alasan yang salah satunya ialah di- ataf-kan kepada firman Allah Swt.: bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka. (Az-Zukhruf: 80)
Alasan kedua ialah diperkirakan adanya fi'il (kata kerja) yang ada sebelumnya. Bentuk lengkapnya ialah Waqala qilahu (dan Muhammad mengucapkan pengaduannya). Bacaan yang kedua ialah membacanya dengan kasrah, yakni qilihi, yang menurut suatu pendapat karena di-ataf-kan kepada firman-Nya: dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat. (Az-Zukhruf: 85)
Bentuk lengkapnya ialah 'dan pengetahuan tentang ucapannya.