'Am 'Ātaynāhum Kitābāan Min Qablihi Fahum Bihi Mustamsikūna.
Atau apakah pernah Kami berikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya, lalu mereka berpegang (pada kitab itu)?
Bal Qālū 'Innā Wajadnā 'Ābā'anā `Alaá 'Ummatin Wa 'Innā `Alaá 'Āthārihim Muhtadūna.
Bahkan mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka.”
Wa Kadhalika Mā 'Arsalnā Min Qablika Fī Qaryatin Min Nadhīrin 'Illā Qāla Mutrafūhā 'Innā Wajadnā 'Ābā'anā `Alaá 'Ummatin Wa 'Innā `Alaá 'Āthārihim Muqtadūna.
Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka.”
Qāla 'Awalaw Ji'tukum Bi'ahdaá Mimmā Wajadtum `Alayhi 'Ābā'akum Qālū 'Innā Bimā 'Ursiltum Bihi Kāfirūna.
(Rasul itu) berkata, “Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih baik daripada apa yang kamu peroleh dari (agama) yang dianut nenek moyangmu.” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami mengingkari (agama) yang kamu diperintahkan untuk menyampaikannya.”
Fāntaqamnā Minhum Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mukadhdhibīna.
Lalu Kami binasakan mereka, maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (kebenaran).
Wa 'Idh Qāla 'Ibrāhīmu Li'abīhi Wa Qawmihi 'Innanī Barā'un Mimmā Ta`budūna.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah,
'Illā Al-Ladhī Faţaranī Fa'innahu Sayahdīni.
kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
Wa Ja`alahā Kalimatan Bāqiyatan Fī `Aqibihi La`allahum Yarji`ūna.
Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali (kepada kalimat tauhid itu).
Bal Matta`tu Hā'uulā' Wa 'Ābā'ahum Ĥattaá Jā'ahum Al-Ĥaqqu Wa Rasūlun Mubīnun.
Bahkan Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan nenek moyang mereka sampai kebenaran (Al-Qur'an) datang kepada mereka beserta seorang Rasul yang memberi penjelasan.
Wa Lammā Jā'ahum Al-Ĥaqqu Qālū Hādhā Siĥrun Wa 'Innā Bihi Kāfirūna.
Tetapi ketika kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami mengingkarinya.”