Wa Al-Ladhī Nazzala Mina As-Samā'i Mā'an Biqadarin Fa'ansharnā Bihi Baldatan Maytāan Kadhālika Tukhrajūna.
Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
Wa Al-Ladhī Khalaqa Al-'Azwāja Kullahā Wa Ja`ala Lakum Mina Al-Fulki Wa Al-'An`ām Mā Tarkabūna.
Dan yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal untukmu dan hewan ternak yang kamu tunggangi.
Litastawū `Alaá Žuhūrihi Thumma Tadhkurū Ni`mata Rabbikum 'Idhā Astawaytum `Alayhi Wa Taqūlū Subĥāna Al-Ladhī Sakhkhara Lanā Hādhā Wa Mā Kunnā Lahu Muqrinīna.
Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
Wa 'Innā 'Ilaá Rabbinā Lamunqalibūna.
dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Wa Ja`alū Lahu Min `Ibādihi Juz'āan 'Inna Al-'Insāna Lakafūrun Mubīnun.
Dan mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sungguh, manusia itu pengingkar (nikmat Tuhan) yang nyata.
'Am Attakhadha Mimmā Yakhluqu Banātin Wa 'Aşfākum Bil-Banīna.
Pantaskah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan memberikan anak laki-laki kepadamu?
Wa 'Idhā Bushshira 'Aĥaduhum Bimā Đaraba Lilrraĥmani Mathalāan Žalla Wajhuhu Muswaddāan Wa Huwa Kažīmun.
Dan apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa (kelahiran anak perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya hitam pekat, karena menahan sedih (dan marah).
'Awaman Yunashsha'u Fī Al-Ĥilyati Wa Huwa Fī Al-Khişāmi Ghayru Mubīnin.
Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan sebagai perhiasan sedang dia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran.
Wa Ja`alū Al-Malā'ikata Al-Ladhīna Hum `Ibādu Ar-Raĥmāni 'Ināthāan 'Ashahidū Khalqahum Satuktabu Shahādatuhum Wa Yus'alūna.
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban.
Wa Qālū Law Shā'a Ar-Raĥmānu Mā `Abadnāhum Mā Lahum Bidhālika Min `Ilmin 'In Hum 'Illā Yakhruşūna.
Dan mereka berkata, “Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun tentang itu. Tidak lain mereka hanyalah menduga-duga belaka.