وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّوْرَ بِمِيْثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوْا فِى السَّبْتِ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا ( النساء: ١٥٤ )
Wa Rafa`nā Fawqahum Aţ-Ţūra Bimīthāqihim Wa Qulnā Lahum Adkhulū Al-Bāba Sujjadāan Wa Qulnā Lahum Lā Ta`dū Fī As-Sabti Wa 'Akhadhnā Minhum Mīthāqāan Ghalīžāan. (an-Nisāʾ 4:154)
Artinya:
Dan Kami angkat gunung (Sinai) di atas mereka untuk (menguatkan) perjanjian mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka, “Masukilah pintu gerbang (Baitulmaqdis) itu sambil bersujud,” dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka, “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat.” Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh. (QS. [4] An-Nisa' : 154)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan Kami angkat gunung, yaitu gunung Sinai, sehingga tampak seperti awan di atas kepala mereka untuk menguatkan agar mereka menepati perjanjian mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka, "Masukilah pintu gerbang Baitulmakdis itu sambil bersujud," dan Kami perintahkan pula kepada mereka, "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat", yaitu menjadikan hari Sabat untuk beribadah kepada Allah dan tidak memancing pada hari itu. Akan tetapi, mereka mengabaikan perintah itu. Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh, yaitu perjanjian bahwa mereka akan menaati hukum Allah yang termaktub di dalam kitab Taurat.