Wa 'Idhā Qīla Lahum Ta`ālaw 'Ilaá Mā 'Anzala Allāhu Wa 'Ilaá Ar-Rasūli Ra'ayta Al-Munāfiqīna Yaşuddūna `Anka Şudūdāan.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu.
Fakayfa 'Idhā 'Aşābat/hum Muşībatun Bimā Qaddamat 'Aydīhim Thumma Jā'ūka Yaĥlifūna Billāhi 'In 'Aradnā 'Illā 'Iĥsānāan Wa Tawfīqāan.
Maka bagaimana halnya apabila (kelak) musibah menimpa mereka (orang munafik) disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu (Muhammad) sambil bersumpah, “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian.”
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Ya`lamu Allāhu Mā Fī Qulūbihim Fa'a`riđ `Anhum Wa `Ižhum Wa Qul Lahum Fī 'Anfusihim Qawlāan Balīghāan.
Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.
Wa Mā 'Arsalnā Min Rasūlin 'Illā Liyuţā`a Bi'idhni Allāhi Wa Law 'Annahum 'Idh Žalamū 'Anfusahum Jā'ūka Fāstaghfarū Allāha Wa Astaghfara Lahum Ar-Rasūlu Lawajadū Allāha Tawwābāan Raĥīmāan.
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Falā Wa Rabbika Lā Yu'uminūna Ĥattaá Yuĥakkimūka Fīmā Shajara Baynahum Thumma Lā Yajidū Fī 'Anfusihim Ĥarajāan Mimmā Qađayta Wa Yusallimū Taslīmāan.
Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Wa Law 'Annā Katabnā `Alayhim 'An Aqtulū 'Anfusakum 'Aw Akhrujū Min Diyārikum Mā Fa`alūhu 'Illā Qalīlun Minhum Wa Law 'Annahum Fa`alū Mā Yū`ažūna Bihi Lakāna Khayrāan Lahum Wa 'Ashadda Tathbītāan.
Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” ternyata mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),
Wa 'Idhāan La'ātaynāhum Min Ladunnā 'Ajrāan `Ažīmāan.
dan dengan demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,
Wa Lahadaynāhum Şirāţāan Mustaqīmāan.
dan pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.
Wa Man Yuţi` Allāha Wa Ar-Rasūla Fa'ūlā'ika Ma`a Al-Ladhīna 'An`ama Allāhu `Alayhim Mina An-Nabīyīna Wa Aş-Şiddīqīna Wa Ash-Shuhadā'i Wa Aş-Şāliĥīna Wa Ĥasuna 'Ūlā'ika Rafīqāan.
Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Dhālika Al-Fađlu Mina Allāhi Wa Kafaá Billāhi `Alīmāan.
Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui.