Fakayfa 'Idhā Ji'nā Min Kulli 'Ummatin Bishahīdin Wa Ji'nā Bika `Alaá Hā'uulā' Shahīdāan.
Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka.
Yawma'idhin Yawaddu Al-Ladhīna Kafarū Wa `Aşaw Ar-Rasūla Law Tusawwaá Bihim Al-'Arđu Wa Lā Yaktumūna Allāha Ĥadīthāan.
Pada hari itu, orang yang kafir dan orang yang mendurhakai Rasul (Muhammad), berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah (dikubur atau hancur luluh menjadi tanah), padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Taqrabū Aş-Şalāata Wa 'Antum Sukāraá Ĥattaá Ta`lamū Mā Taqūlūna Wa Lā Junubāan 'Illā `Ābirī Sabīlin Ĥattaá Taghtasilū Wa 'In Kuntum Marđaá 'Aw `Alaá Safarin 'Aw Jā'a 'Aĥadun Minkum Mina Al-Ghā'iţi 'Aw Lāmastum An-Nisā' Falam Tajidū Mā'an Fatayammamū Şa`īdāan Ţayyibāan Fāmsaĥū Biwujūhikum Wa 'Aydīkum 'Inna Allāha Kāna `Afūwāan Ghafūrāan.
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.
'Alam Tara 'Ilaá Al-Ladhīna 'Ūtū Naşībāan Mina Al-Kitābi Yashtarūna Ađ-Đalālata Wa Yurīdūna 'An Tađillū As-Sabīla.
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang telah diberi bagian Kitab (Taurat)? Mereka membeli kesesatan dan mereka menghendaki agar kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar).
Wa Allāhu 'A`lamu Bi'a`dā'ikum Wa Kafaá Billāhi Walīyāan Wa Kafaá Billāhi Naşīrāan.
Dan Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu).
Mina Al-Ladhīna Hādū Yuĥarrifūna Al-Kalima `An Mawāđi`ihi Wa Yaqūlūna Sami`nā Wa `Aşaynā Wa Asma` Ghayra Musma`in Wa Rā`inā Layyāan Bi'alsinatihim Wa Ţa`nāan Fī Ad-Dīni Wa Law 'Annahum Qālū Sami`nā Wa 'Aţa`nā Wa Asma` Wa Anžurnā Lakāna Khayrāan Lahum Wa 'Aqwama Wa Lakin La`anahum Allāhu Bikufrihim Falā Yu'uminūna 'Illā Qalīlāan.
(Yaitu) di antara orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Dan mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.” Dan (mereka mengatakan pula), “Dengarlah,” sedang (engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar apa pun. Dan (mereka mengatakan), “Raa‘ina” dengan memutar-balikkan lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali sedikit sekali.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba 'Āminū Bimā Nazzalnā Muşaddiqāan Limā Ma`akum Min Qabli 'An Naţmisa Wujūhāan Fanaruddahā `Alaá 'Adbārihā 'Aw Nal`anahum Kamā La`annā 'Aşĥāba As-Sabti Wa Kāna 'Amru Allāhi Maf`ūlāan.
Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab! Berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu, sebelum Kami mengubah wajah-wajah(mu), lalu Kami putar ke belakang atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
'Inna Allāha Lā Yaghfiru 'An Yushraka Bihi Wa Yaghfiru Mā Dūna Dhālika Liman Yashā'u Wa Man Yushrik Billāhi Faqad Aftaraá 'Ithmāan `Ažīmāan.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
'Alam Tara 'Ilaá Al-Ladhīna Yuzakkūna 'Anfusahum Bal Allāhu Yuzakkī Man Yashā'u Wa Lā Yužlamūna Fatīlāan.
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci (orang Yahudi dan Nasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.
Anžur Kayfa Yaftarūna `Alaá Allāhi Al-Kadhiba Wa Kafaá Bihi 'Ithmāan Mubīnāan.
Perhatikanlah, betapa mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah! Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).