Satajidūna 'Ākharīna Yurīdūna 'An Ya'manūkum Wa Ya'manū Qawmahum Kulla Mā Ruddū 'Ilaá Al-Fitnati 'Urkisū Fīhā Fa'in Lam Ya`tazilūkum Wa Yulqū 'Ilaykum As-Salama Wa Yakuffū 'Aydiyahum Fakhudhūhum Wāqtulūhum Ĥaythu Thaqiftumūhum Wa 'Ūla'ikum Ja`alnā Lakum `Alayhim Sulţānāan Mubīnāan.
Kelak akan kamu dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.
Wa Mā Kāna Limu'uminin 'An Yaqtula Mu'umināan 'Illā Khaţa'an Wa Man Qatala Mu'umināan Khaţa'an Fataĥrīru Raqabatin Mu'uminatin Wa Diyatun Musallamatun 'Ilaá 'Ahlihi 'Illā 'An Yaşşaddaqū Fa'in Kāna Min Qawmin `Adūwin Lakum Wa Huwa Mu'uminun Fataĥrīru Raqabatin Mu'uminatin Wa 'In Kāna Min Qawmin Baynakum Wa Baynahum Mīthāqun Fadiyatun Musallamatun 'Ilaá 'Ahlihi Wa Taĥrīru Raqabatin Mu'uminatin Faman Lam Yajid Faşiyāmu Shahrayni Mutatābi`ayni Tawbatan Mina Allāhi Wa Kāna Allāhu `Alīmāan Ĥakīmāan.
Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barangsiapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga si terbunuh) membebaskan pembayaran. Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal dia orang beriman, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar tebusan yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa tidak mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Wa Man Yaqtul Mu'umināan Muta`ammidāan Fajazā'uuhu Jahannamu Khālidāan Fīhā Wa Ghađiba Allāhu `Alayhi Wa La`anahu Wa 'A`adda Lahu `Adhābāan `Ažīmāan.
Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū 'Idhā Đarabtum Fī Sabīli Allāhi Fatabayyanū Wa Lā Taqūlū Liman 'Alqaá 'Ilaykum As-Salāma Lasta Mu'umināan Tabtaghūna `Arađa Al-Ĥayāati Ad-Dunyā Fa`inda Allāhi Maghānimu Kathīratun Kadhālika Kuntum Min Qablu Famanna Allāhu `Alaykum Fatabayyanū 'Inna Allāha Kāna Bimā Ta`malūna Khabīrāan.
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Lā Yastawī Al-Qā`idūna Mina Al-Mu'uminīna Ghayru 'Ūlī Ađ-Đarari Wa Al-Mujāhidūna Fī Sabīli Allāhi Bi'amwālihim Wa 'Anfusihim Fađđala Allāhu Al-Mujāhidīna Bi'amwālihim Wa 'Anfusihim `Alaá Al-Qā`idīna Darajatan Wa Kullāan Wa`ada Allāhu Al-Ĥusnaá Wa Fađđala Allāhu Al-Mujāhidīna `Alaá Al-Qā`idīna 'Ajrāan `Ažīmāan.
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,
Darajātin Minhu Wa Maghfiratan Wa Raĥmatan Wa Kāna Allāhu Ghafūrāan Raĥīmāan.
(yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, serta ampunan dan rahmat. Allah Ma-ha Pengampun, Maha Penyayang.
'Inna Al-Ladhīna Tawaffāhum Al-Malā'ikatu Žālimī 'Anfusihim Qālū Fīma Kuntum Qālū Kunnā Mustađ`afīna Fī Al-'Arđi Qālū 'Alam Takun 'Arđu Allāhi Wāsi`atan Fatuhājirū Fīhā Fa'ūlā'ika Ma'wāhum Jahannamu Wa Sā'at Maşīrāan.
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali,
'Illā Al-Mustađ`afīna Mina Ar-Rijāli Wa An-Nisā' Wa Al-Wildāni Lā Yastaţī`ūna Ĥīlatan Wa Lā Yahtadūna Sabīlāan.
kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya dan tidak mengetahui jalan (untuk berhijrah),
Fa'ūlā'ika `Asaá Allāhu 'An Ya`fuwa `Anhum Wa Kāna Allāhu `Afūwāan Ghafūrāan.
maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.
Wa Man Yuhājir Fī Sabīli Allāhi Yajid Fī Al-'Arđi Murāghamāan Kathīrāan Wa Sa`atan Wa Man Yakhruj Min Baytihi Muhājirāan 'Ilaá Allāhi Wa Rasūlihi Thumma Yudrik/hu Al-Mawtu Faqad Waqa`a 'Ajruhu `Alaá Allāhi Wa Kāna Allāhu Ghafūrāan Raĥīmāan.
Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.