Firman Allah Swt.:
Berkata pulalah ia, "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?” (Ash Shaaffat:54)
Yakni menengoknya.
Kalimat ini dikatakan oleh orang mukmin kepada teman-temannya sesama penghuni surga.
Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. (Ash Shaaffat:54)
Ibnu Abbas r.a., Sa'id ibnu Jubair, Khulaid Al-Asri, Qatadah, As-Saddi, dan Ata Al-Khurrasani mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah berada di tengah-tengah neraka Jahim.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, makna yang dimaksud ialah berada di tengah-tengah neraka seakan-akan rupanya seperti bintang yang menyala-nyala (karena terbakar api neraka).
Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa orang mukmin itu menengok temannya, maka ia melihat batok-batok kepala teman-teman kafirnya yang ada di neraka mendidih.
Telah diceritakan pula kepada kami bahwa Ka'bul Ahbar pernah mengatakan, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat jendela pengintai. Apabila seorang ahli surga hendak melihat keadaan musuhnya di neraka, maka ia melongokkan pandangannya melalui jendela itu ke arah neraka. Karena itu, makin bertambahlah rasa syukurnya."