Kemudian Allah menguraikan sebagian penyebab hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang berdosa itu. Sewaktu di dunia mereka menolak ajaran tauhid ketika disampaikan kepada mereka dan berpaling tidak mau mendengarkan bacaan kalimat tauhid "La ilaha illallah" yang artinya, "tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah". Alasan penolakan mereka ialah kemustahilan bagi mereka meninggalkan sembahan-sembahan nenek moyangnya.
Mereka mewarisi tradisi penyembahan berhala dan patung secara turun-temurun. Menurut mereka hal itu suatu kebenaran yang terus-menerus harus dipegang. Keyakinan itu tidak akan ditinggalkan hanya untuk mendengarkan perkataan seseorang penyair gila yang tidak patut didengarkan pembicaraannya dan tidak perlu pula didengar ajaran-ajarannya. Perkataan Nabi menurut mereka penuh dengan khayalan.
Pernyataan orang kafir yang diucapkan di hadapan Nabi sewaktu hidup di dunia dengan penuh kesombongan, menunjukkan bahwa mereka mengingkari keesaan Allah, dan mengingkari kerasulan Muhammad saw. Keingkaran pertama ialah penolakan dengan sombong mendengarkan ajaran tauhid dan keingkaran kedua, pernyataan ketidakmungkinan meninggalkan sembahan-sembahan itu untuk mematuhi Rasul yang dituduhnya seorang yang gila.