Wa Qālū Yā Waylanā Hādhā Yawmu Ad-Dīni. (aṣ-Ṣāffāt 37:20)
Artinya:
Dan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! (Kiranya) inilah hari pembalasan itu.” (QS. [37] As-Saffat : 20)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Bisa saja orang-orang musyrik dan kafir itu mengingkari hari kebangkitan, tetapi mereka pasti akan menyesalinya di akhirat nanti. Dan mereka berkata, “Alangkahcelaka kami! Kiranya inilah hari pembalasan itu, di mana amal perbuatan kita akan diperhitungkan.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan hari Kiamat. Ketika mereka melihat azab yang akan menimpanya, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah melalui lisan para rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatannya ketika di dunia. Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada hari Kiamat mereka menyesali perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang. Pada hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebajikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya. Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na'im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman Allah:
Dan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Ia (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, yang menghanguskan kulit manusia. (al-Muddatstsir/74: 27-29)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan apa yang diucapkan oleh orang-orang kafir pada hari kiamat nanti, bahwa mereka mencela diri mereka sendiri, dan mengakui bahwa mereka dahulu sewaktu di alam dunia telah berbuat aniaya terhadap diri sendiri. Apabila mereka menyaksikan kengerian-kengerian di hari kiamat, barulah mereka menyesali perbuatan mereka dahulu dengan penyesalan yang sebesar-besarnya. Pada saat itu tiada gunanya lagi penyesalan, karena nasi telah menjadi bubur.
Dan mereka berkata, "Aduhai, gelakalah kita!" Inilah hari pembalasan (Ash Shaaffat:20)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan mereka berkata) yakni orang-orang kafir, ("Aduhai!) lafal Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (celakalah kita") binasalah kita. Lafal Al-Wail merupakan bentuk Mashdar yang tidak mempunyai kata kerja dari lafalnya sendiri. Kemudian para malaikat berkata kepada orang-orang kafir itu. (Inilah hari pembalasan) hari penghisaban amal perbuatan dan pembalasannya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang musyrik berkata, "Wah, binasalah kita! Inilah hari perhitungan dan pembalasan terhadap semua amal perbuatan."
القرآن الكريم - الصافات٣٧ :٢٠ As-Saffat 37:20 Ash-Shaffat