'A'idhā Mitnā Wa Kunnā Turābāan Wa `Ižāmāan 'A'innā Lamab`ūthūna. (aṣ-Ṣāffāt 37:16)
Artinya:
Apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan (kembali)? (QS. [37] As-Saffat : 16)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka berkata pula, “Apabila kami telah mati dan jasad-jasad kami telah berubah menjadi tanah dan tulang-belulang yang lapuk dan hancur, apakah benar kamiakan dibangkitkan kembali seperti semula?
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menunjukkan keingkaran kaum musyrikin terhadap peristiwa-peristiwa pada hari Kiamat. Kejadian-kejadian pada hari Kiamat itu membingungkan akal mereka. Mereka sama sekali tidak dapat mengerti apa yang dikatakan Nabi Muhammad bahwa tulang-belulang yang berserakan dan sudah menjadi tanah dapat dihidupkan kembali. Lebih mengherankan mereka lagi adalah kebangkitan nenek moyang mereka yang sudah lama terkubur dalam bumi, yang tidak ada bekasnya lagi, sehingga dengan demikian nenek moyang mereka itu tidak dapat hidup kembali. Semua ini ditanyakan mereka kepada Nabi saw.
3 Tafsir Ibnu Katsir
"Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)? Dan apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (akan dibangkitkan pula)?" (Ash-Shaffat: 16-17)
Mereka menganggap mustahil hal itu terjadi dan mendustakannya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang-belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan?) lafal A-idzaa dan A-innaa dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayidzaa dan Ayinnaa.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Apakah, apabila kami telah mati dan menjadi tanah serta tulang belulang, kami akan dikeluarkan dari dalam kubur dalam keadaan hidup?
القرآن الكريم - الصافات٣٧ :١٦ As-Saffat 37:16 Ash-Shaffat