Lillāhi Mā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Inna Allāha Huwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu. (Luq̈mān 31:26)
Artinya:
Milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. [31] Luqman : 26)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Hanya Allah yang berhak disembah dan ditaati, sebab hanya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi.Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya; dia tidak butuh ibadah hamba-Nya. Dia pun Maha Terpuji meski tidak seorang pun memuji-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Hanya Allah yang memiliki langit dan bumi beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak ada yang lain karena Dialah yang menciptakannya. Dialah yang mengatur, menjaga, memelihara, dan menentukan akhir kejadiannya. Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, pantaslah ia dipuji dan disanjung, serta pantas pula dipanjatkan syukur kepada-Nya. Dia tidak memerlukan sesuatu apa pun dari makhluk-Nya. Dari ayat ini dapat dipahami bahwa menurut agama Islam, harta ini adalah milik Allah. Manusia hanya dipinjamkan dan diperbolehkan untuk memanfaatkannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama. Oleh karena itu, Allah bisa saja mengambil secara paksa seluruh milik manusia. Namun demikian, karena Allah tahu bahwa manusia mempunyai sifat kikir, maka Ia tidak melakukan hal itu. Allah hanya mengambil sebagian dari harta yang wajib dizakati. Dalam hal ini, waliyyul-amri (pemerintah) berhak mengambil, kalau perlu secara paksa, harta zakat yang ada pada kaum Muslimin, untuk disalurkan pada jalan Allah.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman:
Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. (Luqman:26)
Artinya, Dialah Yang Menciptakannya dan Yang Memilikinya.
Sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Luqman:26)
Yaitu Mahakaya dari selain-Nya, bahkan segala sesuatu berhajat kepada karunia-Nya, lagi Allah Maha Terpuji dalam semua apa yang diciptakan-Nya. Segala puji di langit dan di bumi adalah milik-Nya atas semua apa yang telah Dia ciptakan dan syariatkan, Dia Maha Terpuji dalam semua urusan.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan yang di bumi) sebagai milik, makhluk dan hamba-hamba-Nya, maka tidak ada yang patut disembah di langit dan di bumi selain-Nya. (Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) yakni terpuji di dalam ciptaan-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Milik Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi, penciptaan, ukuran dan pengurusannya. Maka bagaimana mungkin mereka meninggalkan ibadah kepada-Nya? Dan sesungguhnya Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ciptaan dan peribadatan mereka kepada-Nya. Dia Maha Terpuji Zat-Nya dan Yang paling berhak untuk dipuji oleh hamba-hamba-Nya.