۞ وَمَنْ يُّسْلِمْ وَجْهَهٗٓ اِلَى اللّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰىۗ وَاِلَى اللّٰهِ عَاقِبَةُ الْاُمُوْرِ ( لقمان: ٢٢ )
Wa Man Yuslim Wajhahu 'Ilaá Allāhi Wa Huwa Muĥsinun Faqadi Astamsaka Bil-`Urwati Al-Wuthqaá Wa 'Ilaá Allāhi `Āqibatu Al-'Umūri. (Luq̈mān 31:22)
Artinya:
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan. (QS. [31] Luqman : 22)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Sungguh mengherankan jika seseorang mengingkari wujud dan keesaan-Nya, apalagi hal itu hanya didasarkan pada taklid buta. Ia tidak memiliki pegangan, berbeda halnya dengan orang yang berserah diri kepada Allah. Siapa saja yang berserah diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan, sedang dia orang yang berbuat kebaikan dengan menebarkan kebajikan kepada siapa pun dan di mana pun, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kukuh. Di akhirat ia akan memperoleh balasannya karena hanya kepada Allah kesudahan segala urusan untuk diputuskan dan dibalas dengan sangat adil.