وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَاۗ اَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطٰنُ يَدْعُوْهُمْ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ ( لقمان: ٢١ )
Wa 'Idhā Qīla Lahum Attabi`ū Mā 'Anzala Allāhu Qālū Bal Nattabi`u Mā Wajadnā `Alayhi 'Ābā'anā 'Awalaw Kāna Ash-Shayţānu Yad`ūhum 'Ilaá `Adhābi As-Sa`īri. (Luq̈mān 31:21)
Artinya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, ”Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” Mereka menjawab, ”(Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Apakah mereka (akan mengikuti nenek moyang mereka) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. [31] Luqman : 21)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan apabila dikatakan kepada mereka yang membantah keesaan Allah, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah berupa syariat yang benar!” Mereka menjawab, “Tidak! Tetapi kami hanya mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Jawaban ini menggambarkan buruknya akidah mereka. Apakah mereka tetap mengikuti keyakinan nenek moyang mereka walaupun sebenarnya mereka hanya mengikuti langkah setan yang menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala? Mereka pasti tidak akan berbuat demikian andaikata mau menggunakan akal dan nurani yang sehat.