Wa Qāla Al-Ladhīna 'Ūtū Al-`Ilma Wa Al-'Īmāna Laqad Labithtum Fī Kitābi Allāhi 'Ilaá Yawmi Al-Ba`thi Fahadhā Yawmu Al-Ba`thi Wa Lakinnakum Kuntum Lā Ta`lamūna. (ar-Rūm 30:56)
Artinya:
Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).” (QS. [30] Ar-Rum : 56)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata kepada orang kafir dalam rangka menanggapi sumpah mereka itu, “Sungguh, kamu telah berdiam dalam kubur menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan. Maka inilah saatnya hari kebangkitan itu, tetapi dahulu kamu tidak pernah mau meyakini-nya.”
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Perasaan orang kafir bahwa mereka hidup di dunia sangat singkat tidaklah benar. Itu adalah usaha mereka untuk berbohong di depan Allah. Kebohongan mereka itu dibantah oleh mereka yang dikaruniai ilmu dan iman. Mereka yang dikaruniai ilmu adalah mereka yang mengerti hakikat kebenaran lalu ia beriman dan membuktikan imannya dengan perbuatan baik sehingga ia merasakan betul apa yang diimaninya itu dalam hatinya. Mereka yang dikaruniai iman adalah mereka yang telah memperoleh hakikat kebenaran sehingga percaya kepada Allah dan segala yang diwahyukan dalam Al-Qur'an. Mereka juga melaksanakan segala perintah wahyu itu untuk mempersiapkan dirinya menghadapi hari kebangkitan tersebut. Mereka yang telah diberi ilmu dan iman mengisi hidupnya dengan perbuatan baik sebagai persiapan untuk menghadapi hari kebangkitan tersebut. Oleh karena itu, mereka tidak merasa masa hidup mereka di dunia singkat, tetapi cukup. Orang-orang kafir itu merasa hidupnya singkat karena mereka lalai di dunia. Mereka menyangka hidup di dunia itu tidak bersambung ke akhirat, dan tidak menyadari bahwa semua perbuatan mereka harus mereka pertanggungjawabkan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan perihal kebodohan orang-orang kafir di dunia dan akhirat. Di dunia mereka melakukan perbuatan yang biasa mereka kerjakan, yaitu menyembah berhala-berhala. Sedangkan di akhirat mereka melakukan kebodohan yang besar pula, antara lain ialah sumpah mereka dengan menyebut nama Allah, bahwa tidaklah mereka tinggal di dunia melainkan hanya sebentar saja. Tujuan utama mereka dengan alasan tersebut ialah agar hujah tidak dapat ditegakkan terhadap mereka, dan bahwa mereka tidak diberi kesempatan untuk beralasan. Allah Swt. berfirman:
Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran). Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir), "Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit. (Ar Ruum:55-56)
Maka orang-orang mukmin dari kalangan ulamanya menjawab mereka di akhirat sebagaimana para ulama itu telah menegakkan hujah Allah atas mereka ketika di dunia. Maka para ulama itu berkata kepada mereka saat mereka bersumpah bahwa mereka hanya tinggal sesaat saja di dunia:
Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah. (Ar Ruum:56)
Yakni terbaca di dalam kitab catatan amal perbuatanmu,
sampai hari berbangkit. (Ar Ruum:56)
Maksudnya, mulai dari kalian diciptakan hingga kalian dibangkitkan.
akan tetapi kamu tidak mengetahui. (Ar Ruum:56)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan) para malaikat dan lain-lainnya: ("Sesungguhnya kalian telah berdiam menurut ketetapan Allah) sesuai dengan apa yang telah dipastikan oleh-Nya menurut ilmu Allah yang terdahulu (sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu) yang kalian ingkari itu (akan tetapi kalian selalu tidak meyakini") kejadiannya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yaitu para nabi, malaikat dan orang-orang Mukmin berkata, "Sesungguhnya kalian telah tinggal di dalam kubur menurut ketentuan dan takdir-Nya sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan yang kalian ingkari. Tetapi kalian di dunia tidak mengetahui bahwa hal ini adalah benar karena kebodohan dan keberpalingan kalian.