Wa La'in 'Arsalnā Rīĥāan Fara'awhu Muşfarrāan Lažallū Min Ba`dihi Yakfurūna.
Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), niscaya setelah itu mereka tetap ingkar.
Fa'innaka Lā Tusmi`u Al-Mawtaá Wa Lā Tusmi`u Aş-Şumma Ad-Du`ā'a 'Idhā Wa Llaw Mudbirīna.
Maka sungguh, engkau tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka berpaling ke belakang.
Wa Mā 'Anta Bihādī Al-`Umyi `An Đalālatihim 'In Tusmi`u 'Illā Man Yu'uminu Bi'āyātinā Fahum Muslimūn.
Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan engkau tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).
Allāhu Al-Ladhī Khalaqakum Min Đa`fin Thumma Ja`ala Min Ba`di Đa`fin Qūwatan Thumma Ja`ala Min Ba`di Qūwatin Đa`fāan Wa Shaybatan Yakhluqu Mā Yashā'u Wa Huwa Al-`Alīmu Al-Qadīru.
Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
Wa Yawma Taqūmu As-Sā`atu Yuqsimu Al-Mujrimūna Mā Labithū Ghayra Sā`atin Kadhālika Kānū Yu'ufakūna.
Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran).
Wa Qāla Al-Ladhīna 'Ūtū Al-`Ilma Wa Al-'Īmāna Laqad Labithtum Fī Kitābi Allāhi 'Ilaá Yawmi Al-Ba`thi Fahadhā Yawmu Al-Ba`thi Wa Lakinnakum Kuntum Lā Ta`lamūna.
Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).”
Fayawma'idhin Lā Yanfa`u Al-Ladhīna Žalamū Ma`dhiratuhum Wa Lā Hum Yusta`tabūna.
Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) permintaan maaf orang-orang yang zalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi.
Wa Laqad Đarabnā Lilnnāsi Fī Hādhā Al-Qur'āni Min Kulli Mathalin Wa La'in Ji'tahum Bi'āyatin Layaqūlanna Al-Ladhīna Kafarū 'In 'Antum 'Illā Mubţilūna.
Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur'an ini. Dan jika engkau membawa suatu ayat kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan berkata, ”Kamu hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka.”
Kadhālika Yaţba`u Allāhu `Alaá Qulūbi Al-Ladhīna Lā Ya`lamūna.
Demikianlah Allah mengunci hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.
Fāşbir 'Inna Wa`da Allāhi Ĥaqqun Wa Lā Yastakhiffannaka Al-Ladhīna Lā Yūqinūna
Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh, janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau.