Dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. (Al-'Ankabut: 49)
Al-Qur'an ini adalah ayat-ayat yang jelas yang menunjukkan kepada perkara yang hak, di dalamnya terkandung perintah, larangan, dan kebaikan, dihafal oleh semua ulama. Allah telah memberikan kemudahan kepada mereka untuk membacanya, menghafalnya, dan menafsirkannya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al Qamar:17, 22, 32, 40)
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Tiada seorang nabi pun melainkan dianugerahi sesuatu yang serupa dengan apa yang diimani (dipercayai) oleh manusia (di masanya), dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku hanyalah wahyu yang diturunkan Allah kepadaku, maka aku berharap semoga aku adalah yang paling banyak pengikutnya di antara mereka (para nabi).
Di dalam hadis Iyad ibnu Hammad yang terdapat di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan bahwa:
Allah Swt. telah berfirman: Sesungguhnya Aku akan mengujimu dan menjadikanmu sebagai ujian serta akan menurunkan kepadamu sebuah kitab yang tidak akan tercuci (terhapuskan) oleh air, kamu dapat membacanya dalam keadaan tidur dan terjaga.
seandainya air dipakai untuk mencuci tempat yang dituliskan padanya Al-Qur'an, tentulah tempat itu tidak diperlukan lagi, dan karena disebutkan di dalam sebuah hadis yang mengatakan:
Seandainya Al-Qur’an itu ditulis pada lembaran kulit, maka api tidak dapat membakarnya (Al-Qur'an).
Karena Al-Qur'an itu telah dihafal di dalam dada para penghafalnya, sering dibaca oleh lisan dan menarik hati serta mengandung mukjizat, baik dari segi lafaz maupun maknanya. Untuk itulah maka disebutkan di dalam kitab-kitab terdahulu sehubungan dengan sifat umat Nabi Muhammad Saw. ini, bahwa kitab-kitab mereka berada di dalam dada mereka.
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna firman-Nya: Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. (Al-'Ankabut: 49) Sebenarnya pengetahuan yang menyatakan bahwa kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Qur'an) sesuatu kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu ayat-ayat yang jelas, itu semuanya telah dihafal di dalam dada orang-orang yang telah dianugerahi ilmu dari kalangan Ahli Kitab.
Pendapat ini dinukil oleh Ibnu Jarir dari Qatadah dan Ibnu Juraij, sedangkan riwayat di atas hanya dinukil dari Al-Hasan Al-Basri. Menurut hemat kami, riwayat tersebutlah yang diketengahkan oleh Al-Aufi dari Ibnu Abbas, lalu dikatakan oleh Ad-Dahhak, yang merupakan pendapat yang terkuat. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah Swt.:
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (Al-'Ankabut: 49)
Tiada yang mengingkarinya, atau yang mengurangi haknya, atau yang menolaknya selain orang-orang yang aniaya. Yakni orang-orang yang melampaui batas lagi angkuh, mereka yang mengetahui kebenaran, tetapi berpaling darinya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus:96-97)