Ketika malaikat datang menemui Lut dan menyampaikan maksud kedatangannya, Lut menjadi panik dan sesak napas. Sebab, ia khawatir orang-orang Sodom itu akan mengganggunya kelak bila mengetahui ada tamu yang mulia itu. Oleh karena itu, kedatangan malaikat itu sengaja dirahasiakannya. Lut tidak sanggup menolak kedatangan mereka. Setelah melihat ketakutan dan kecemasan Lut atas kedatangan kaumnya, para malaikat itu menenteramkannya dengan berkata, "Hai Lut hendaklah engkau tenang, jangan gusar. Engkau tak usah khawatir akan keselamatan kami dan apa yang dilakukan oleh kaummu terhadap kami. Sebab perbuatan jahat mereka telah sampai ke puncaknya dan nasihat sudah cukup banyak engkau sampaikan kepada mereka."
Untuk menenteramkan perasaan Lut, malaikat itu berkata pula, "Kami akan menyelamatkan engkau dari siksaan yang akan diturunkan kepada kaummu dalam waktu dekat ini, demikian pula para pengikutmu yang beriman dan setia. Tak dapat tidak, pastilah mereka itu akan mengalami siksaan berat. Dan istrimu termasuk golongan orang-orang yang akan dihukum".
Istri Lut mengetahui ada tamu lelaki menginap di rumahnya, maka dengan serta-merta ia memberitahukan hal itu kepada rekan-rekannya. Oleh karena itu, tersiarlah berita dengan cepat bahwa di rumah Lut ada tamu tak dikenal. Dengan segera timbullah niat jahat dalam hati mereka untuk mengganggu tamu itu. Mereka lalu berunding dan bermufakat untuk membuat suatu rencana supaya bisa melaksanakan niat tersebut. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa istri Lut termasuk orang yang berserikat dalam rencana busuk itu.
Keterangan malaikat di atas menenangkan perasaan Lut dari ketakutan. Kepada beliau diingatkan lagi, "Kami para malaikat pasti akan mendatangkan siksaan kepada mereka dengan tangan kami sendiri, akibat kefasikan yang sudah berurat berakar dalam diri mereka."
Pendapat yang masyhur menyebutkan, mula-mula terjadi guncangan keras, dan tanah tempat kediaman manusia yang durhaka itu menjadi jungkir balik. Setelah diserang hujan batu dan gempa bumi yang dahsyat, negeri itu menjadi hancur berantakan dan rata dengan bumi. Akhirnya negeri Sodom, bekas kediaman umat Nabi Lut, menjadi lautan mati (al-Bahrul Mayit).