Fakhasafnā Bihi Wa Bidārihi Al-'Arđa Famā Kāna Lahu Min Fi'atin Yanşurūnahu Min Dūni Allāhi Wa Mā Kāna Mina Al-Muntaşirīna.
Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.
Wa 'Aşbaĥa Al-Ladhīna Tamannaw Makānahu Bil-'Amsi Yaqūlūna Wayka'anna Allāha Yabsuţu Ar-Rizqa Liman Yashā'u Min `Ibādihi Wa Yaqdiru Lawlā 'An Manna Allāhu `Alaynā Lakhasafa Binā Wayka'annahu Lā Yufliĥu Al-Kāfirūna.
Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”
Tilka Ad-Dāru Al-'Ākhiratu Naj`aluhā Lilladhīna Lā Yurīdūna `Ulūwāan Fī Al-'Arđi Wa Lā Fasādāan Wa Al-`Āqibatu Lilmuttaqīna.
Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.
Man Jā'a Bil-Ĥasanati Falahu Khayrun Minhā Wa Man Jā'a Bis-Sayyi'ati Falā Yujzaá Al-Ladhīna `Amilū As-Sayyi'āti 'Illā Mā Kānū Ya`malūna.
Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.
'Inna Al-Ladhī Farađa `Alayka Al-Qur'āna Larādduka 'Ilaá Ma`ādin Qul Rabbī 'A`lamu Man Jā'a Bil-Hudaá Wa Man Huwa Fī Đalālin Mubīnin.
Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
Wa Mā Kunta Tarjū 'An Yulqaá 'Ilayka Al-Kitābu 'Illā Raĥmatan Min Rabbika Falā Takūnanna Žahīrāan Lilkāfirīna.
Dan engkau (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur'an) itu diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir,
Wa Lā Yaşuddunnaka `An 'Āyāti Allāhi Ba`da 'Idh 'Unzilat 'Ilayka Wa Ad`u 'Ilaá Rabbika Wa Lā Takūnanna Mina Al-Mushrikīna.
dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau (Muhammad) untuk (menyampaikan) ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah (manusia) agar (beriman) kepada Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik.
Wa Lā Tad`u Ma`a Allāhi 'Ilahāan 'Ākhara Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Kullu Shay'in Hālikun 'Illā Wajhahu Lahu Al-Ĥukmu Wa 'Ilayhi Turja`ūna
Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.