اِذْ قَالَ مُوْسٰى لِاَهْلِهٖٓ اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًاۗ سَاٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ اٰتِيْكُمْ بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ ( النمل: ٧ )
'Idh Qāla Mūsaá Li'hlihi 'Innī 'Ānastu Nārāan Sa'ātīkum Minhā Bikhabarin 'Aw 'Ātīkum Bishihābin Qabasin La`allakum Taşţalūna. (an-Naml 27:7)
Artinya:
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya, “Sungguh, aku melihat api. Aku akan membawa kabar tentang itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api (obor) kepadamu agar kamu dapat berdiang (menghangatkan badan dekat api).” (QS. [27] An-Naml : 7)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Di antara isi kandungan Al-Qur’an adalah cerita tentang nabi-nabi masa lalu, antara lain adalah Nabi Musa. Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menceritakan kepada kaumnya tentang Nabi Musa, yaitu ketika Nabi Musa sedang dalam perjalanan menuju ke Mesir beserta istrinya untuk menemui Ibundanya. Keduanya tersesat di jalan, di malam yang gelap dan dingin. Ceritakan kepada mereka, wahai Nabi Muhammad, ketika Musa berkata kepada keluarganya, “Sungguh, aku melihat api. Tunggulah disini, aku akan membawa kabar dari arah api itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api atau obor kepadamu agar kamu dapat berdiang menghangatkan badan dekat api.”