وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَۙ ( الشعراء: ٨٧ )
Wa Lā Tukhzinī Yawma Yub`athūna. (aš-Šuʿarāʾ 26:87)
Artinya:
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 87)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
"Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, di hadapan manusia lain bersamaku, tapi tutupilah kesalahanku, hanya Engkau sajalah yang mengetahui keadaanku yang sebenarnya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Selanjutnya Ibrahim bermunajat kepada Allah agar ia tidak mengalami penghinaan di hari Kiamat kelak. Ini memberi kesan betapa rendah hatinya seorang nabi, sekalipun ia telah memperoleh derajat yang begitu tinggi di sisi Allah, namun ia masih bermohon agar tidak dihinakan pada hari Kiamat. Ibrahim mengadu kepada Tuhan seraya berkata, "Wahai Tuhan, bukankah engkau telah menjanjikan bahwa aku tidak akan dihinakan di hari Kiamat. Manakah penghinaan yang lebih berat lagi rasanya bagiku daripada penghinaan bertemu dengan bapakku dalam keadaan begini?" Allah merespon doanya dengan berfirman, "Hai Ibrahim, sesungguhnya aku haramkan surga bagi orang-orang kafir."
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt.:
dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Asy-Syu'ara': 87)
Maksudnya, lindungilah aku dari kehinaan di hari kiamat dan di hari semua makhluk dibangkitkan dari yang pertama sampai yang terakhir.
Imam Bukhari mengatakan sehubungan dengan ayat ini:
bahwa Ibrahim ibnu Tahman telah meriwayatkan dari Ibnu Abu Zi-b, dari Sa'id ibnu Abu Sa'id Al-Maqbari, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Kelak di hari kiamat Ibrahim menjumpai bapaknya dalam keadaan berdebu dan hitam.
Menurut riwayat lain:
telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami saudaraku, dari Ibnu Abu Zi-b, dari Sa'id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Ibrahim bersua dengan bapaknya, maka Ibrahim berdoa, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan menghinakanku di hari berbangku.” Maka Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya Aku telah mengharamkan surga atas orang-orang kafir.”
Demikianlah menurut riwayat Imam Bukhari sehubungan dengan ayat ini.
Di dalam hadis-hadis mengenai para nabi disebutkan hadis ini dengan sanad yang sama, tetapi diriwayatkan secara tunggal. Teksnya berbunyi seperti berikut:
Ibrahim bersua dengan Azar (bapaknya) pada hari kiamat, sedangkan pada wajah Azar terdapat debu dan warna hitam. Maka Ibrahim berkata kepadanya, "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, 'Janganlah kamu durhaka kepadaku'.” Azar menjawab, "Hari ini aku tidak akan durhaka kepadamu.” Maka Ibrahim berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan menghinakan diriku pada hari mereka dibangkitkan, maka kehinaan apa lagi yang lebih parah daripada memiliki bapak yang dijauhkan (dari rahmat-Mu)?” Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya Aku telah mengharamkan surga atas orang-orang kafir.” Kemudian Allah berfirman lagi, "Hai Ibrahim, lihatlah ke bawah kakimu!" Maka Ibrahim melihat, dan ternyata ia melihat seekor hewan dubuk yang belepotan dengan kekotorannya lalu kakinya diseret dan dicampakkan ke dalam neraka.
Abdur Rahman An-Nasai telah meriwayatkan hadis ini di dalam kitab tafsir, bagian dari kitab Sunanul Kabir-nya tentang Firman Allah Swt.: dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Asy-Syu'ara': 87)
Telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepadaku Ibrahim ibnu Tahman, dari Muhammad ibnu Abdur Rahman, dari Sa'id ibnu Abu Sa'id Al-Maqbari, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya Ibrahim melihat ayahnya di hari kiamat dalam keadaan penuh dengan debu dan berwarna hitam, lalu Ibrahim berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku telah melarangmu melakukan perbuatan (yang berakibat seperti) ini, tetapi engkau durhaka kepadaku.”Ayahnya menjawab, "Tetapi hari ini aku tidak akan durhaka lagi kepadamu barang sekali pun.” Ibrahim berdoa, "Wahai Tuhanku, Engkau telah menjanjikan kepadaku bahwa Engkau tidak akan menghinakanku di hari mereka dibangkitkan. Karena sesungguhnya barang siapa yang Engkau hinakan orang tuanya, maka sesungguhnya dia telah mendapat kehinaan yang sangat.” Allah berfirman, "Hai Ibrahim, sesungguhnya Aku mengharamkan surga atas orang-orang kafir.” Lalu bapak Ibrahim diambil darinya, dan Allah bertanya, "Hai Ibrahim, di manakah bapakmu?" Ibrahim menjawab, "Engkau telah mengambilnya dariku.” Allah berfirman, "Lihatlah ke arah bawahmu!" Maka Ibrahim memandang ke arah bawahnya. Tiba-tiba ia melihat hewan dubuk yang berbau busuk karena kotoran yang melumuri tubuhnya, lalu hewan itu diseret kakinya dan dicampakkan ke dalam neraka.
Sanad hadis ini garib, di dalamnya terdapat Nakarah. Az-Zaih artinya hewan dubuk (hyena) jantan, seakan-akan ayah Ibrahim (yaitu Azar) pada hari kiamat diubah bentuknya menjadi seekor hewan dubuk yang berlumuran dengan kotorannya, lalu dicampakkan ke dalam neraka.
Hadis yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Bazzar berikut sanadnya melalui hadis Hammad ibnu Salamah, dari Ayub, dari Muhammad ibnu Sirin, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw., hanya di dalamnya masih terdapat hal yang garib. Al-Bazzar telah meriwayatkannya pula melalui hadis Qatadah, dari Ja'far ibnu Abdul Gafir, dari Abu Sa'id, dari Nabi Saw. dengan lafaz yang semisal.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan janganlah Engkau hinakan aku) janganlah Engkau jelek-jelekkan aku (pada hari mereka dibangkithan) di hari semua manusia dibangkitkan.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Janganlah Engkau mempermalukan dan membuat aku terhina di hadapan manusia pada hari dibangkitkannya manusia dari kubur untuk mendapatkan perhitungan dan balasan.