اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمُ الْاَقْدَمُوْنَ ۙ ( الشعراء: ٧٦ )
'Antum Wa 'Ābā'uukumu Al-'Aqdamūna. (aš-Šuʿarāʾ 26:76)
Artinya:
kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu? (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 76)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?" Nabi Ibrahim lantas memperlihatkan sikapnya yang tegas dan bernada permusuhan, karena dalam hal keimanan dan ibadah tidak ada kompromi dengan siapa pun.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini, beliau menegaskan bahwa mereka atau para leluhurnya adalah manusia-manusia yang tidak mau mempergunakan pikiran. Sebab ternyata patung-patung yang dipuja itu tidak dapat mendengar, apalagi memahami apa yang diminta kepadanya. Lebih dari itu, patung-patung itu tidak bisa mendatangkan manfaat atau menolak bahaya. Fungsinya semata-mata barang ciptaan manusia belaka yang tidak seyogyanya dijadikan sebagai sesembahan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Apakah yang kalian sembah? (Asy-Syu'ara': 70)
Artinya, apakah berhala-berhala yang kalian sembah ini?
Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.”(Asy-Syu'ara': 71)
Yakni kami tekun menyembahnya dan menyerunya.
Berkata Ibrahim, "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) kalian sewaktu kalian berdoa (kepadanya)? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepada kalian atau memberi mudarat?” Mereka menjawab, "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian.”(Asy-Syu'ara': 72-74)
Yaitu mereka mengakui bahwa berhala-berhala mereka tidak dapat melakukan sesuatu pun dari hal tersebut. Sesungguhnya mereka hanya melihat nenek moyang mereka berbuat demikian, lalu mereka bersegera mengikuti jejaknya. Maka pada saat itu juga Ibrahim berkata kepada mereka:
"Maka apakah kalian telah memperhatikan apa yang selalu kalian sembah, kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu? Karena sesungguhnya apa yang kalian sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam. (Asy-Syu'ara': 75-77)
Maksudnya, jika berhala-berhala ini dapat melakukan sesuatu dan mempunyai pengaruh, silakan mereka melakukan perbuatan jahat terhadap diriku; karena sesungguhnya aku adalah musuh mereka, aku tidak mempedulikan mereka dan sama sekali tidak memikirkannya. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. tentang perkataan Nuh yang disitir oleh firman-Nya:
karena itu bulatkanlah keputusan kalian dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutu kalian (untuk membinasakanku). (Yunus: 71), hingga akhir ayat.
Hud berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai saksiku, dan saksikanlah oleh kamu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan dari selain-Nya. Sebab itu, jalankanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku dan janganlah kalian memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kalian. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (Hud: 54-56)
Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim a.s. saat berlepas diri dari berhala-berhala sembahan kaumnya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
Bagaimana aku takut kepada sembahan yang kalian persekutukan (dengan Allah), padahal kalian tidak takut mempersekutukan Allah. (Al-An'am: 81), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah Swt.:
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim (Al-Mumtahanah: 4)
sampai dengan firman-Nya:
Sesampai kamu beriman kepada Allah saja. (Al-Mumtahanah: 4)
Demikian pula dalam firman Allah Swt.:
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian sembah, tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.” Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu. (Az-Zukhruf: 26-28)
Yakni kalimat 'Tidak ada Tuhan selain Allah.'
4 Tafsir Al-Jalalain
(Kalian dan nenek moyang kalian yang dahulu?)
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
oleh kalian dan para nenek moyang sebelum kalian? Adakah berhala-berhala itu patut disembah atau tidak? Jika kalian memikirkan hal ini secara saksama, niscaya kalian menyadari bahwa selama ini kalian berada dalam kesesatan yang nyata.