Wa 'Idhā R'awka 'In Yattakhidhūnaka 'Illā Huzūan 'Ahadhā Al-Ladhī Ba`atha Allāhu Rasūlāan.
Dan apabila mereka melihat engkau (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan (dengan mengatakan), “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?
'In Kāda Layuđillunā `An 'Ālihatinā Lawlā 'An Şabarnā `Alayhā Wa Sawfa Ya`lamūna Ĥīna Yarawna Al-`Adhāba Man 'Ađallu Sabīlāan.
Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan (menyembah)nya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.
'Ara'ayta Man Attakhadha 'Ilahahu Hawāhu 'Afa'anta Takūnu `Alayhi Wa Kīlāan.
Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?
'Am Taĥsabu 'Anna 'Aktharahum Yasma`ūna 'Aw Ya`qilūna 'In Hum 'Illā Kāl'an`ām Bal Hum 'Ađallu Sabīlāan.
Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya.
'Alam Taraá 'Ilaá Rabbika Kayfa Madda Až-Žilla Wa Law Shā'a Laja`alahu Sākināan Thumma Ja`alnā Ash-Shamsa `Alayhi Dalīlāan.
Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk,
Thumma Qabađnāhu 'Ilaynā Qabđāan Yasīrāan.
kemudian Kami menariknya (bayang-bayang itu) kepada Kami sedikit demi sedikit.
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakumu Al-Layla Libāsāan Wa An-Nawma Subātāan Wa Ja`ala An-Nahāra Nushūrāan.
Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.
Wa Huwa Al-Ladhī 'Arsala Ar-Riyāĥa Bushrāan Bayna Yaday Raĥmatihi Wa 'Anzalnā Mina As-Samā'i Mā'an Ţahūrāan.
Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih,
Linuĥyiya Bihi Baldatan Maytāan Wa Nusqiyahu Mimmā Khalaqnā 'An`āmāan Wa 'Anāsīya Kathīrāan.
agar (dengan air itu) Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus), dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, (berupa) hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak.
Wa Laqad Şarrafnāhu Baynahum Liyadhdhakkarū Fa'abaá 'Aktharu An-Nāsi 'Illā Kufūrāan.
Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan (hujan) itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau (bersyukur), bahkan mereka mengingkari (nikmat).