Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan (yang lurus). (QS. [23] Al-Mu'minun : 74)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan Nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari Pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka Kami kasihani, dan Kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa orang-orang yang tidak mau beriman itu dan tidak percaya kepada hari akhirat, benar-benar telah menyimpang dari jalan yang benar. Kepada mereka telah diberikan berbagai alasan dan perumpamaan yang jelas. Seandainya mereka mau mendengarkan dan memikirkannya tentulah mereka akan sadar dan kembali kepada kebenaran. Tetapi hati dan pikiran mereka telah ditutupi oleh kesombongan, kedurhakaan dan perbuatan dosa yang selalu mereka lakukan. Mereka tidak berhak sama sekali atas rahmat dan kasih sayang Allah karena semua perbuatan baik tidak ada gunanya sama sekali buat orang-orang yang bersifat demikian.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan (yang lurus).
Yakni benar-benar membelok, melampaui batas, dan menyimpang dari jalan yang lurus. Dikatakan oleh orang-orang Arab, "Nakaba Fulanun anit tariq (si Fulan menyimpang dari jalan yang semestinya)," yakni bila ia menyimpang darinya menuju ke jalur lain.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada adanya hari akhirat) adanya hari berbangkit dan pembalasan pahala serta azab (dari jalan yang lurus) dari tuntunan yang lurus (mereka benar-benar menyimpang) yakni membelok.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang yang tidak percaya kepada hari akhirat dengan kebahagiaan surga dan kesengsaraan neraka yang ada di dalamnya, benar-benar tersesat dari jalan yang benar itu. Sebuah jalan yang menjamin keselamatan pejalan di atasnya dari kebingungan (ketersesatan), ketergelinciran dan kejahatan.