Setelah Allah Swt. menyebutkan tentang kejadian manusia, lalu mengiringinya dengan sebutan penciptaan tujuh lapis langit. Dan banyak di dalam Al-Quran Allah Swt. menyebutkan tentang penciptaan langit dan bumi dikaitkan dengan penciptaan manusia. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia. (Al-Mu’min: 57)
Hal yang sama disebutkan pula dalam permulaan surat As-Sajdah yang dibaca oleh Rasulullah Saw. pada pagi hari jumat, pada permulaannya disebutkan penciptaan langit dan bumi. Kemudian dijelaskan tentang penciptaan manusia yang berasal dari saripati yang berasal dari tanah liat, sebagaimana disebutkan pula di dalam surat As-Sajdah itu tentang hari berbangkit dan masalah-masalah penting lainnya.
Firman Allah Swt.:
tujuh buah jalan.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tujuh lapis langit. Ayat ini sama dengan ayat lain yang mengatakan:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. (Al Israa':44)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh:15)
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pada bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kalian mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Ath Thalaaq:12)
Demikian pula dalam ayat berikut ini disebutkan dalam firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kalian tujuh jalan (tujuh buah langit), dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).
Yakni Allah mengetahui segala sesuatu yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar darinya, dan mengetahui apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke atasnya. Dia selalu bersama kalian di mana pun kalian berada, dan Allah Maha Mengetahui semua yang kalian kerjakan. Dia Yang Mahasuci, tiada terhalang dari pengetahuan-Nya tingginya langit dan tebalnya bumi, juga besarnya gunung, melainkan Dia mengetahui semua yang terdapat di dalamnya. Tiada suatu laut pun, melainkan Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di dasarnya. Dia mengetahui semua bilangan makhluk yang ada di gunung-gunung, lereng-lereng, padang-padang pasir, lautan, hutan-hutan, dan rimba belantara.
dan tiada sehelai daun pun yang gugur, melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (Al An'am:59)