Fa'idhā Nufikha Fī Aş-Şūri Falā 'Ansāba Baynahum Yawma'idhin Wa Lā Yatasā'alūna.
Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya.
Faman Thaqulat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Hum Al-Mufliĥūna.
Barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Wa Man Khaffat Mawāzīnuhu Fa'ūlā'ika Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Fī Jahannama Khālidūna.
Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam
Talfaĥu Wujūhahum An-Nāru Wa Hum Fīhā Kāliĥūna.
Wajah mereka dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat.
'Alam Takun 'Āyātī Tutlaá `Alaykum Fakuntum Bihā Tukadhdhibūna.
Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya?
Qālū Rabbanā Ghalabat `Alaynā Shiqwatunā Wa Kunnā Qawmāan Đāllīna.
Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat.
Rabbanā 'Akhrijnā Minhā Fa'in `Udnā Fa'innā Žālimūna.
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kepada kekafiran), sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”
Qāla Akhsa'ū Fīhā Wa Lā Tukallimūni.
Dia (Allah) berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”
'Innahu Kāna Farīqun Min `Ibādī Yaqūlūna Rabbanā 'Āmannā Fāghfir Lanā Wa Arĥamnā Wa 'Anta Khayru Ar-Rāĥimīna.
Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.”
Fāttakhadhtumūhum Sikhrīyāan Ĥattaá 'Ansawkum Dhikrī Wa Kuntum Minhum Tađĥakūna.
Lalu kamu jadikan mereka buah ejekan, sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu (selalu) menertawakan mereka,