Yad`ū Min Dūni Allāhi Mā Lā Yađurruhu Wa Mā Lā Yanfa`uhu Dhālika Huwa Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu. (al-Ḥajj 22:12)
Artinya:
Dia menyeru kepada selain Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Itulah kesesatan yang jauh. (QS. [22] Al-Hajj : 12)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dia, orang-orang yang murtad kembali menyeru kepada selain Allah, baik benda, manusia, roh leluhur, jin maupun setan, yang semuanya merupakan sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana, baik bagi dirinya maupun lingkungan sosialnya, dan tidak pula semua yang disembah itu memberi manfaat kepadanya. Mengambil kekufuran dan melepaskan iman dengan murtad itulah kesesatan yang jauh dari kebenaran.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menjelaskan bentuk kerugian yang besar yang akan mereka alami, yaitu mereka menyembah tuhan-tuhan selain Allah atau mereka mengakui adanya kekuatan gaib selain Allah lalu mereka sembah, atau mereka menganggap bahwa ada mahluk yang dapat dijadikan perantara untuk menyampaikan sesuatu permohonan atau doa kepada Allah, padahal tuhan-tuhan itu tidak memberikan mudarat atau manfaat bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Perbuatan yang demikian itu adalah perbuatan yang amat jauh menyimpang dari kebenaran. Mereka seperti seorang yang telah jauh tersesat di tengah padang pasir, akan kembali ke jalan yang semula amat jauh dan melelahkan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya.
Yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan Allah yang ia mintai pertolongannya, dan meminta hujan kepadanya serta meminta rezeki kepada sembahannya, padahal sembahannya itu tidak dapat memberikan suatu manfaat kepadanya, tidak pula menimpakan mudarat kepadanya.
Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.
Firman Allah Swt.:
Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudaratnya lebih dekat dari manfaatnya.
Maksudnya, kemudaratannya di dunia sebelum akhirat lebih dekat daripada manfaatnya. Di akhirat nanti mudaratnya sudah jelas dan pasti.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Ia menyeru) menyembah (selain Allah) yakni berhala-berhala (sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat kepada dirinya) jika ia tidak menyembahnya (dan pula tidak dapat memberi manfaat kepada dirinya) jika ia menyembahnya. (Yang demikian itu) penyembahan itu (adalah kesesatan yang jauh) sekali dari kebenaran.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang yang merugi itu menyembah berhala-berhala selain Allah yang tidak membahayakan apabila tak disembah dan tidak mendatangkan manfaat apabila disembah. Perbuatan yang ia lakukan itu adalah kesesatan yang jauh dari kebenaran.